Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan Kuat, Bursa Jepang Melonjak

Bursa Asia menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (19/2/2018) dengan bursa saham Jepang melonjak sejalan dengan bursa Amerika Serikat (AS) yang membukukan pekan terbaiknya dalam lima tahun.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (19/2/2018) dengan bursa saham Jepang melonjak sejalan dengan bursa Amerika Serikat (AS) yang membukukan pekan terbaiknya dalam lima tahun.

Indeks Topix melonjak 1,7% pukul 09.35 pagi waktu Tokyo (pukul 7.35 WIB) dan indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang menanjak 1,4%. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,5% dan indeks Kospi menguat 1%.

Sementara itu indikator indeks S&P 500 naik 0,2% setelah naik kurang dari 0,1% pada penutupan perdagangan Jumat (16/2) di New York. Adapun indeks MSCI Asia Pacific Index naik 0,7%.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia menguat menuju pekan terbaiknya sejak September 2016, bahkan ketika aktivitas perdagangan di Hong Kong dan China ditiadakan karena libur Tahun Baru China. Perdagangan di AS hari ini juga akan ditiadakan untuk libur nasional Presidents’ Day.

Indikator pada indeks S&P 500 bergerak lebih tinggi setelah indeks saham acuan AS tersebut mengalami sedikit perubahan pada perdagangan Jumat (16/2), saat investor mencermati implikasi tudingan baru dalam penyelidikan Rusia.

Meski demikian indeks tersebut naik 4,3% untuk pekan lalu dan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun kembali di bawah 2,9%.

Di sisi lain, data ekonomi terbaru Jepang menunjukkan ekspor dan impor negeri sakura tumbuh kuat pada Januari dari tahun sebelumnya yang menjadi tanda bahwa ekonomi terus berkembang. Kenaikan impor mengakibatkan defisit perdagangan bulanan pertama sejak Mei 2017.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan Jepang yang dirilis hari ini, nilai ekspor naik 12,2% pada Januari dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan dalam survei Bloomberg yang mencapai 9,4%.

Sementara itu, impor tumbuh 7,9%, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 7,7%. Neraca perdagangan Januari mengalami defisit 943,4 miliar yen, lebih rendah dari perkiraan sebesar 1 triliun yen. Volume ekspor naik 9,2% dari tahun sebelumnya.

Pasar ekuitas global memulih pekan lalu pasca aksi jual terburuk mereka dalam dua tahun, karena investor cemas mengenai prospek suku bunga dan inflasi yang tinggi dan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mendekati 3%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper