Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Pilar Sejahtera (AISA) Batal Terbitkan MTN

Emiten barang-barang konsumsi, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. membatalkan rencana penerbitan medium term notes (MTN) untuk melunasi utang-utang yang dimiliki oleh perseroan.
TPS Food/tigapilar.com
TPS Food/tigapilar.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten barang-barang konsumsi, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. membatalkan rencana penerbitan medium term notes (MTN) untuk melunasi utang-utang yang dimiliki oleh perseroan.

Sjambiri Lioe, Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera Food menuturkan, akan lebih memilih untuk melepaskan aset seperti pabrik-pabrik beras yang dimiliki oleh perseroan. Dia menuturkan, telah ada investor lokal yang bersedia untuk membeli aset-aset perseroan.

“Tetap [memilih] pelepasan aset. Investor sudah ada dan lagi proses,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (8/2/2018).

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia Martin Pandiangan mengatakan bahwa AISA telah meminta perpanjangan waktu dalam pelunasan obligasi. Dia mengungkapkan, pelunasan utang-utang akan dilakukan melalui penjualan aset-aset di divisi beras dan bukan penerbitan MTN.

Martin menuturkan, Tiga Pilar Sejahtera akan minta permohonan dari pemegang obligasi dan sukuk untuk memperpanjang pelunasan obligasi. Adapun surat utang diterbitkan oleh AISA akan jatuh tempo pada April 2018, akan tetapi kesiapan membayar pokok obligasi belum ada.

Di sisi lain, opsi yang sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat melakukan konversi obligasi ke saham, bila perusahaan penerbitan surat utang tidak memiliki dana untuk membayar utang obligasi. Manajemen AISA juga mengumumkan pemanggilan para pemegang obligasi TPS Food I 2013, Sukuk Ijarah TPS Food I 2013 dan sukuk ijarah TPS Food II 2016 pada 7 Maret 2018.

Sumber Bisnis.com mengatakan, agenda pembahasan dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dan rapat umum pemegang sukuk ijarah (RUPSI) adalah rencana konversi seluruh surat utang menjadi saham. Sumber Bisnis.com mengatakan, bila sampai pada tanggal pembayaran dan AISA tidak memiliki dana, maka alternatif yang mungkin terjadi adalah mengkonversi obligasi menjadi saham perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper