Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup rebound pada perdagangan hari ini, Rabu (7/2/2018) meskipun penguatan menipis karena investor melakukan aksi jual di tengah reli penguatan.
Indeks Topix ditutup menguat 0,37% atau 6,50 poin ke level 1.749,91, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,16% atau 25,13 poin ke level 21.645,37.
Indeks Topix sempat menguat hingga 3,5% yang didorong oleh rebound bursa AS. Perusahaan farmasi dan bahan kimia menjadi pendorong terbesar terhadap penguatan indeks, sementara sektor makanan dan konstruksi paling menekan indeks.
Penguatan indeks Topix mereda setelah indeks Hang Seng menghapus penguatan awal dan indeks Shanghai Composite melemah.
"Pasar belum sepenuhnya pulih dari akibat turunnya bursa saham global. Aksi jual investor sangat mudah terjadi di tengah rebound karena sentimen pasar belum kokoh, terutama setelah aksi jual besar-besaran dalam dua hari terakhir,” kata Hiroaki Hiwada, analis di Toyo Securities Co di Tokyo.
Penurunan terbaru dalam bursa Jepang telah membuat valuasi saham terlihat menarik bagi beberapa investor, menurut Mitsuo Shimizu, wakil manajer umum di Japan Asia Securities Co di Tokyo.
Rasio harga saham terhadap pendapatan emiten indeks Topix turun di bawah 16 kali pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak September. Sementara itu, indeks kekuatan relatif 14 hari untuk indeks Topix mencapai 28, di bawah level 30 yang mengindikasikan saham mungkin telah oversold.
"Saham Jepang terjual terlalu banyak, mengundang beberapa pemburu saham murah. Perekonomian Jepang bagus dan pendapatan perusahaan solid, jadi wajar bagi pasar untuk rebound," ," ungkap Shimizu.
Sekitar 60 persen perusahaan di Topix telah membukukan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan analis sejauh musim laporan kinerja emiten ini. saham Toyota Motor Corp pada hari Selasa menaikkan perkiraan laba tahunan untuk ketiga kalinya pada tahun fiskal ini, dibantu oleh pemotongan pajak AS dan permintaan untuk mobil RAV4.
Bursa saham AS juga rebound dari penurunan tiga hari, dengan indeks SzZ&P 500 membukukan reli terbesarnya dalam 15 bulan pada hari Selasa. Aksi jual yang tajam di saham-saham di seluruh dunia dimulai pekan lalu dan dipercepat pekan ini di tengah kekhawatiran laju kenaikan suku bunga AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
