Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi BSL Mundur: GEMS Tunggu Persetujuan Otoritas

Mundurnya penutupan transaksi akuisisi BSL Group oleh PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) disebabkan perseroan masih menunggu persetujuan dari otoritas dua negara.

Bisnis.com, JAKARTA – Mundurnya penutupan transaksi akuisisi BSL Group oleh PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) disebabkan perseroan masih menunggu persetujuan dari otoritas dua negara.

Corporate Secretary PT Golden Energy Mines Tbk. Sudin mengungkapkan target penutupan transaksi diperpanjang hingga akhir Maret 2018 karena memerlukan persetujuan dari otoritas Singapura.

Pasalnya, perseroan merupakan anak usaha dari Golden Energy & Resources Ltd yang merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Selain itu, lanjutnya, juga diperlukan persetujuan dari otoritas Indonesia.

“Karena BSL adalah perusahaan PKP2B [perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara] yang memerlukan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,” katanya saat dihubungi, Senin (8/1/2018).

Dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/1/2018), perseroan akhirnya memundurkan tenggat waktu penutupan transaksi untuk rencana akuisisi BSL Group menjadi Maret 2018. Alasannya, ada persyaratan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat yang belum terpenuhi.

Presiden Direktur PT Golden Energy Mines Tbk. Bonifasius mengungkapkan pada 29 Desember 2017, perseroan dengan GMR Energy (Netherlands) BV dan GMR Infrastructure (Overseas) Limited menandatangani Supplemental Agreement to the Conditional Share and MCB Purchase Agreement.

Menurutnya, supplemental agreement merupakan perubahan atas Perjanjian Jual Beli Bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) yang diteken pada 12 Mei 2017.

Dia menambahkan dalam supplemental agreement mengatur mengenai perpanjangan definisi long stop date atau penutupan transaksi dari 31 Desember 2017 menjadi 31 Maret 2018.

“[Mundurnya] sehubungan dengan belum terpenuhinya kondisi persyaratan dalam CSPA,” katanya dalam keterbukaan informasi tersebut.

Bisnis mencatat, keputusan akuisisi BSL Group oleh perseroan masih menunggu keputusan pemegang saham yakni Golden and Energy Resources Limited (GEAR) yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.

GEAR yang juga masuk dalam Grup Sinarmas tersebut juga memandang  perlunya untuk meningkatkan kapabilitas pertumbuhan anorganik dengan rencana akuisisi tambang. GEAR secara aktif melihat akuisisi yang bernilai untuk meningkatkan pertumbuhan aliran pendapatan.

Bahkan, GEAR telah memperoleh fasilitas secured term loan hingga US$50 juta dari Credit Suisse AG cabang Singapura pada 2 November 2017 untuk memuluskan aksi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper