Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Kalla: Kalau Suku Bunga Deposito Turun, Pasar Modal Jadi Pilihan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong perbankan menurunkan suku bunga deposito guna menggencarkan partisipasi investor dalam negeri di pasar modal.
Wapres JK (kedua kanan) didampingi DIrut PT BEI Tito Uslistio, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur BI Agus Martowardoyo tekan layar sebagai tanda pembukaan perdagang BEI Selasa (02/01)/Dedi Gunawan
Wapres JK (kedua kanan) didampingi DIrut PT BEI Tito Uslistio, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur BI Agus Martowardoyo tekan layar sebagai tanda pembukaan perdagang BEI Selasa (02/01)/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong perbankan menurunkan suku bunga deposito guna menggencarkan partisipasi investor dalam negeri di pasar modal.

Wapres Kalla mengatakan penurunan suku bunga deposito akan memberikan dorongan positif terhadap pasar modal Indonesia. Saat ini, dia menyayangkan dominasi asing dalam perdagangan efek di Indonesia yang berdampak pada kurangnya multiplier effect (efek berganda) pada pembangunan nasional.

“Salah satu caranya adalah bagaimana menurunkan bunga deposito. Kalau menurunkan bunga deposito maka pilihannya adalah ke pasar modal, itulah harapan kita untuk pasar modal ini,” katanya saat membuka hari pertama Perdagangan Bursa Efek Indonesia di tahun 2018, Selasa (2/1/2018).

Dia melanjutkan, “Kenyataan yang terjadi bahwa 60%-70% dana dari pasar modal itu yang menanamkannya dari luar, itu berarti untung dan ruginya lari keluar. Jadi multiplier effect-nya tidak terlalu besar. Kalau dia menarik diri, bisa harga turun lagi. Kalau dia ambil gainnya cepat, maka dia akan keluar lagi,” katanya.

Sementara itu, Wapres JK mengatakan penurunan bertahap suku bunga deposito yang saat ini berada di kisaran 4%-6% akan menarik minat investor lokal untuk berinvestasi di pasar modal karena lebih kompetitif.

Dengan begitu, dana yang ada berpeluang diinvestasikan kembali ke sektor rill sehingga dapat memberikan efek berganda yang lebih terasa ke masyarakat.

“Bagaimana dana itu kembali untuk masuk ke investasi. Jadi jangan hanya mendapatkan gainnya saja lalu dibawa keluar lagi. Kita harapkan investor dalam negeri ini juga cukup besar sehingga keuntungan atau efek dari pasar modal itu memberikan multiplier effect yang besar buat kita,” jelasnya.

Selain itu, Wapres JK juga menilai bahwa penurunan kembali suku bunga deposito sangat penting dalam rangka menjaga keseimbangan atau kesesuaian dengan bunga deposito dibeberapa negara Asia.

“Agar tingkat bunga ini bisa bersaing dengan negara-negara di sekitar kita. Kalau dia ketinggian punya bunga, itu kan nanti kita tidak efisien. Tapi tentu butuh waktu,” jelasnya.

Adapun, dia juga mengimbau Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia untuk kreatif dalam menjaring investor lokal baru.

“Ini juga adalah peranan dari asosiasi efek, bahwa bagaimana untuk create demand dalam negeri.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper