Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Ragu Perpanjang Pembatasan Produksi, Harga Minyak Kian Tertekan

Pergerakan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berakhir di level terendahnya dalam hampir dua pekan pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Rusia dikabarkan ragu bahwa OPEC harus memperpanjang upaya pembatasan produksi dalam pertemuan yang akan digelar bulan ini.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berakhir di level terendahnya dalam hampir dua pekan pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Rusia dikabarkan ragu bahwa OPEC harus memperpanjang upaya pembatasan produksi dalam pertemuan yang akan digelar bulan ini.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember berakhir turun 37 sen di US$55,33 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah sejak 2 November. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 11% di bawah rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Januari ditutup melemah 34 sen di US$61,87 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Harga minyak acuan AS tergelincir 0,7% pada perdagangan Rabu setelah Rusia dilaporkan percaya bahwa masih terlalu dini untuk mengumumkan kemungkinan perpanjangan upaya pembatasan produksi dalam pertemuan OPEC pada akhir bulan ini.

“Kedengarannya seperti ada beberapa wacana antara OPEC dan negara non-OPEC dalam hal tidak melakukan sesuatu pada akhir bulan ini,” kata Nick Holmes, seorang analis di Tortoise Capital Advisors LLC., seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (16/11/2017).

OPEC belum terlihat telah meyakinkan Rusia, salah satu mitranya dalam kesepakatan tersebut, bahwa sebuah keputusan untuk memperpanjang upaya pengurangan produksi diperlukan saat kelompok tersebut bertemu di Wina akhir bulan ini.

Masalah lainnya yang juga masih meragukan adalah periode upaya perpanjangan, dengan beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan termasuk tiga bulan tambahan.

Upaya pembatasan, yang ditetapkan melalui kesepakatan antara OPEC dan produsen lainnya pada tahun 2016, dijadwalkan berakhir pada bulan Maret. Turut membebani minyak, data pemerintah AS menunjukkan kenaikan produksi menuju rekor baru.

Menurut laporan Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah AS naik 1,85 juta barel pekan lalu menjadi 459 juta barel, sedangkan tingkat produksi memperpanjang kenaikannya ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 9,65 juta barel per hari.

Meski demikian, kenaikan angka jumlah persediaan tersebut masih lebih kecil dari kenaikan sebesar 6,51 juta barel yang dilaporkan American Petroleum Institute (API) sehari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper