Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Bensin Turun, WTI Bertahan Menguat

MInyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada US$52,54 per barel pada pukul 16.41 waktu setempat setelah menetap pada level US$52,47 per barel di New York Mercantile Exchange.
West Texas Intermediate/Reuters
West Texas Intermediate/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah bertahan menguat pada perdagangan Selasa (24/10/2017) setelah laporan industri menunjukkan penurunan cadangan bensin dan dan minyak distilasi saat OPEC mempertimbangkan apakah akan memperpanjang kesepakatan setelah Maret 2018.

MInyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada US$52,54 per barel pada pukul 16.41 waktu setempat setelah menetap pada level US$52,47 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Desember naik 96 sen ke level US$58,33 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Minyak WTI menguat pada sesi after-market menyusul data dari American Petroleum Institute yang menunjukkan penurunan cadangan bensin sebesar 5,75 juta barel dan 4,95 juta barel minyak distilasi pekan lalu.

Sementara itu, OPEC, yang dijadwalkan bertemu bulan depan untuk membahas perpanjangan kesepakatan produksi, dikabarkan merencanakan bagaimana mencegah kenaikan pasokan lanjutan saat kesepakatan berakhir.

"Pasar terlihat jauh lebih bullish daripada tiga atau empat bulan yang lalu. Penurunan stok tidak mengejutkan karena utilisasi kilang turun sepanjang tahun ini karena musim perputarannya," kata James Williams, presiden disektur WTG Economics, sperti dikutip Bloomberg.

Williams memperkirakan, harga akan berlanjut menguat pada perdagangan Rabu juga data resmi pemerintah juga menunjukkan penurunan cadangan bensin.

OPEC diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan pasokan melebihi bulan Maret, sehingga mendukung minyak di atas ambang batas psikologis US$50 per barel. Selain itu, permintaan minyak terbukti lebih tinggi dari yang diperkirakan, Menteri Energi dan Industri Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper