Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Jepang Terus Terbebani Tensi Geopolitik

Pelemahan sejumlah indeks saham acuan Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Senin (21/8/2017), di saat kinerja mata uang yen kembali terapresiasi di tengah berlanjutnya tensi geopolitik.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan sejumlah indeks saham acuan Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Senin (21/8/2017), di saat kinerja mata uang yen kembali terapresiasi di tengah berlanjutnya tensi geopolitik. 

Indeks Topix hari ini dibuka dengan penguatan 0,23% atau 3,66 poin di level 1.601,02 dan berakhir turun 0,14% atau 2,17 poin di posisi 1.595,19. 

Dari 2.015 saham pada indeks Topix, 1.032 saham di antaranya menguat, 851 saham melemah, dan 132 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,40% atau 77,28 poin di level 19.393,13, setelah dibuka dengan kenaikan 0,20% atau 39,12 poin di posisi 19.509,53.

Sebanyak 89 saham menguat, 126 saham melemah, dan 10 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang merosot 1,34% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh Tokyo Electron Ltd. yang melorot 1,62% dan Softbank Group Corp. yang turun 0,68%.

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut menguat 0,05% ke posisi 109,14 per dolar AS pada pukul 13.36 WIB, setelah pada Jumat (18/8) berakhir terapresiasi 0,35% di posisi 109,19.

Bursa saham di Jepang dan Amerika Serikat (AS) terus melemah tertekan oleh apresiasi nilai tukar yen terhadap dolar AS, akibat meningkatnya tensi seputar program nuklir Korea Utara dan gejolak politik di AS.

Akhir pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa Steve Bannon akan meninggalkan posisinya sebagai kepala strategi pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sementara itu, para investor bersikap hati-hati menantikan latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan serta pertemuan tahunan antar bankir bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming.

“Mundurnya Bannon adalah sesuatu yang positif, tapi anda harus mempertimbangkan tingginya kemungkinan kerisuhan politik yang terus berlanjut,” kata Norihiro Fujito, pakar strategi investasi senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper