Dolar AS Fluktuatif di Antara Ketegangan Amerika-Korut & Data Inflasi

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Senin (14/8/2017), di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utarra yang dilihat sebagai kunci bagi prospek mata uang tersebut dalam jangka pendek.

Renat Sofie Andriani - Bisnis.com

Senin, 14 Agustus 2017 | 11:32

Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Senin (14/8/2017), di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara yang dilihat sebagai kunci bagi prospek mata uang tersebut dalam jangka pendek.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau naik 0,03% atau 0,032 poin ke 93,101 pada pukul 10.46 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,01% atau 0,006 poin di level 93,063, setelah pada perdagangan Jumat (11/8) berakhir melemah 0,36% di posisi 93,069.

Selain kekhawatiran atas risiko geopolitik, dolar tetap berada di bawah tekanan yang dialami pada hari Jumat setelah data inflasi untuk Juli yang lebih rendah dari perkiraan memperkecil ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Federal Reserve tahun ini.

Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) AS naik hanya 0,1% pada bulan lalu, setelah tidak mengalami perubahan pada bulan Juni. Sementara itu, para ekonom dalam survey Reuters memperkirakan kenaikan CPI sebesar 0,2% pada Juli.

Meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara, yang memicu penurunan aset berisiko pekan lalu, terlihat cenderung menjadi titik fokus pasar dalam waktu dekat.

“Ketidakpastian ini tidak akan segera hilang,” kata Masafumi Yamamoto, chief currency strategist Mizuho Securities, seperti dikutip dari Reuters.

“Dolar saat ini mendekati kisaran level 108 yen-115 yen. Jika ketegangan meningkat lebih jauh, maka akan terjadi peningkatan risiko penurunan ke level di bawah 108 yen,” lanjutnya.