Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak WTI & Brent Melonjak 3,3%

Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), satu hari setelah produsen minyak Amerika Serikat (AS) Anadarko menyatakan akan mengurangi rencana belanja modal dan produsen utama OPEC, Arab Saudi, berjanji untuk mengurangi ekspor demi membantu membatasi kelebihan minyak mentah global.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), satu hari setelah produsen minyak Amerika Serikat (AS) Anadarko menyatakan akan mengurangi rencana belanja modal dan produsen utama OPEC, Arab Saudi, berjanji untuk mengurangi ekspor demi membantu membatasi kelebihan minyak mentah global.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup menguat 3,3% di US$47,89 per barel, level penutupan tertinggi sejak awal Juni.

Adapun minyak Brent berakhir melonjak 3,3% di US$50,20 per barel, level pertama di atas US$50 bagi acuan tersebut sejak 6 Juni.

Pada Senin (24/7), Anadarko Petroleum Corp (APC.N) membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan serta mengatakan akan memotong anggaran modal 2017 sebesar US$300 juta karena harga minyak yang tertekan.

Langkah ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh produsen minyak utama di AS.

Sebelumnya, ketua eksekutif Halliburton mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah rig di Amerika Utara menunjukkan tanda-tanda tidak mengalami perubahan.

"Di AS, investor telah menunggu untuk melihat di mana posisi teratas dalam produksi minyak,” kata Mark Watkins, regional investment manager di US Bank, seperti dikutip dari Reuters (Rabu, 26/7/2017).

Perusahaan, tambahnya, tidak melakukan pengeboran secepat yang dilakukan pada awal 2017 serta tidak banyak memproduksi karena akan kurang menguntungkan dengan harga di kisaran US$40.

Di sisi lain, dalam pertemuan OPEC dan sejumlah negara non-OPEC di St. Petersburg, Rusia, pada Senin (24/7), Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyatakan negaranya akan membatasi ekspor minyak mentah sebesar 6,6 juta barel per hari (bph) pada Agustus, atau turun hampir 1 juta bph dibandingkan setahun sebelumnya.

Nigeria juga dikabarkan setuju untuk berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut dengan membatasi atau memangkas produksinya dari 1,8 juta bph setelah mencapai keadaan stabil pada level tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper