Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Pejabat The Fed Kuatkan Greenback, Dolar Menguat Terhadap Yen

Terhadap yen, dolar AS menguat 0,13% atau 0,14 poin ke level 111,67 yen per dolar pada pukul 8.24 WIB, setelah dibuka stagnan di posisi 111,53.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat menguat terhadap yen Jepang pada perdagangan hari ini, Selasa (20/6/2017), setelah pejabat Federal Reserve mengatakan inflasi AS harus naik seiring dengan kenaikan upah, yang mendukung ekspektasi Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Terhadap yen, dolar AS menguat 0,13% atau 0,14 poin ke level 111,67 yen per dolar pada pukul 8.24 WIB, setelah dibuka stagnan di posisi 111,53.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mencatat kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,01% atau 0,008 poin ke level 97,556.

Dolar terangkat pada hari Senin ketika Presiden Federal Reserve wilayah New York William Dudley mengatakan bahwa pengetatan di pasar tenaga kerja harus membantu menaikkan inflasi.

Komentar tersebut turut mengimbangi kekhawatiran di antara beberapa investor bahwa inflasi yang rendah dapat mencegah the Fed menaikkan suku bunga lagi tahun ini.

Teppei Ino, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, mengatakan komentar Dudley memperkuat pesan dari pertemuan the Fed pekan lalu dan memberi dorongan pada dolar. Saat ini dolar berada di dekat level resisten teknikal 112,13 yen.

"Ini semacam di persimpangan jalan saat ini, jika lolos dari level tersebut, hal ini dapat membuka jalan untuk penguatan lebih lanjut, setidaknya dari perspektif teknis," katanya, seperti dikutip Reuters.

Secara terpisah, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan bahwa mungkin bank sentral AS menunggu sampai akhir tahun untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga lagi.

Greenback telah menguat sejak Fed menaikkan suku bunga pada Rabu lalu dan mengumumkan akan mulai mengurangi kepemilikan obligasi dan surat berharga lainnya di akhir tahun ini, serta mengindikasikan bahwa pelambatan inflasi baru-baru hanya bersifat sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper