Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Indeks Berbalik Menguat, Investor Tunggu Proposal Trump & Fed Minutes

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,13% atau 0,126 poin ke 97,268 pada pukul 09.59 WIB.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) terpantau berbalik menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (22/5/2017), meskipun masih berada di kisaran level terendah yang dibukukan pada sesi perdagangan sebelumnya di saat para investor mencermati dampak pergolakan politik di AS serta kebangkitan euro.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,13% atau 0,126 poin ke 97,268 pada pukul 09.59 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,04% atau 0,036 poin di level 97,106, setelah pada perdagangan Jumat ditutup melemah 0,75% di posisi 97,142.

Sementara itu, nilai tukar euro terhadap dolar AS turun 0,12% ke US$1,1192 setelah berakhir menguat hampir 1% di posisi 1,1206 pada perdagangan Jumat.

Pada saat yang sama, nilai tukar yen terpantau berbalik melemah 0,20% atau 0,22 poin ke 111,45 per dolar AS setelah dibuka dengan penguatan 0,19% di posisi 111,02..

Dilansir Reuters, para investor Asia terus memantau situasi di semenanjung Korea, setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik ke perairan di lepas pantai timur pada hari Minggu. Uji coba rudal tersebut adalah yang kedua kalinya dilancarkan dalam sepekan.

Pihak Korea Selatan menyatakan bahwa peluncuran tersebut mengecilkan harapan akan tujuan pemerintah liberal baru di Seoul untuk perdamaian di antara para negara tetangga.

“Apabila (ketegangan) situasi tersebut meningkat, kita dapat melihat penguatan yen. Namun alasan utama bagi pasar atas pelemahan dolar adalah situasi politik di AS serta penguatan euro baru-baru ini,” ujar Ayako Sera, senior market economist Sumitomo Mitsui Trust.

Kabar tentang pemecatan Direktur FBI James Comey oleh Presiden Donald Trump, isu pembeberan informasi rahasia oleh Trump kepada sejumlah pejabat Rusia, serta kemungkinan campur tangan Trump dalam penyelidikan FBI sebelumnya telah membebani gerak dolar AS.

Presiden A.S. Donald Trump, yang saat ini sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah, meninggalkan drama politik di Washington yang sempat ditakutkan dapat menggagalkan janji pemerintahannya mengenai reformasi pajak dan stimulus fiskal.

Washington Post melaporkan bahwa proposal anggaran Trump, yang akan terungkap pada Selasa, mencakup pemotongan dalam Medicaid serta usulan perubahan pada program bantuan lainnya untuk warga berpenghasilan rendah.

Para investor juga fokus pada kemungkinan bagi The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya bulan depan. Beberapa pembuat kebijakan bank sentral AS tersebut direncanakan akan memberi pernyataan pekan ini. The Fed pun pada Rabu waktu setempat akan menerbitkan notulen rapatnya pada bulan Mei.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

22/5/2017

(Pk. 09.59 WIB)

97,268

(+0,13%)

19/5/2017

97,142

(-0,75%)

18/5/2017

97,879

(+0,31%)

17/5/2017

97,575

(-0,54%)

16/5/2017

98,105

(-0,81%)

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper