Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS melemah pada perdagangan Rabu (10/5/2017) menyusul penguatan yen Jepang setelah Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan memecat Direktur FBI James Comey.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau melemah 0,25% atau 0,246 poin ke level 99,412 pada pukul 10.28 WIB.
Sementara itu, terhadap yen, dolar AS melemah 0,25% atau 0,29 poin ke posisi 113,69 yen per dolar AS..
Comey telah memimpin investigasi FBI terhadap dugaan campur tangan Rusia dalam kampanye pemilihan presiden AS 2016 silam dan kemungkinan kolusi dengan kampanye Trump.
Akibat pemecatan ini, Partai Demokrat AS langsung menuduh Trump bertindak karena motif politik.
Setiap gejolak politik di AS cenderung membebani dolar, karena Kongres dapat menggagalkan reformasi pajak dan langkah stimulus Trump yang sebelumnya dijanjikan.
Baca Juga
Selain itu, ketakutan bahwa Korea Utara bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir lagi juga turut menguatkan nilai tukar yen, yang berimbas semakin tertekannya dolar AS.
"Pada dini hari perdagangan Asia, yen mulai menguat, dan ini mungkin karena reaksi pasar global terhadap komentar diplomat Korea Utara," kata Mitsuo Imaizumi, analis strategis valas Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters.
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News pada hari Selasa, duta besar Pyongyang untuk Inggris, Choe Il, mengatakan bahwa Korut siap untuk melakukan uji coba nuklir keenam.