Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN 27 APRIL: ADRO Akan Pasok Batu Bara, Hingga Realisasi Kontrak Baru WIKA Diperkirakan 50%

Berita aksi korporasi Adaro Energy serta kinerja Wijaya Karya menjadi topik pada media nasional hari ini, Kamis (27/4/2017). Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini

Bisnis.com, JAKARTA – Berita aksi korporasi Adaro Energy serta kinerja Wijaya Karya menjadi topik pada media nasional hari ini, Kamis (27/4/2017). Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini

Adaro Energy (ADRO). PT Adaro Energy Tbk. bakal memasok batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap batu bara milik EGAT International Company Limited selama 25 tahun. (Bisnis Indonesia)

Wijaya Karya (WIKA). Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., memperkirakan realisasi kontrak baru dapat mencapai 50% –60% pada semester I/2017 dari target Rp43,44 triliun sepanjang tahun. (Bisnis Indonesia)

Saratoga Investama Sedaya (SRTG). PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. menargetkan untuk menambah 2-3 perusahaan dalam keranjang investasinya di mana pada kuartal I/2017 sudah terealisasi satu perusahaan. Khusus untuk investasi di sektor infrastruktur dan konsumer, perseroan menyiapkan dana in - vestasi sekitar US$100 juta. (Bisnis Indonesia)

Matahari Putra Prima (MPPA). Emiten peritel PT Matahari Putra Prima Tbk. memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2016 seiring dengan melorotnya capaian laba bersih perseroan pada tahun lalu. (Bisnis Indonesia)

Matahari Department Store (LPPF). PT Matahari Department Store Tbk akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp1,41 triliun atau setara dengan 70% dari laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp2,02 triliun. Hingga kuartal I-2017, perseroan telah membukukan net income sebesar Rp234 miliar. (Investor Daily)

BankTabungan Pensiunan Nasional (BTPN). PT bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk berhasil mencatatkan penguatan kinerja pada kuartal I-2017. Penyaluran kredit perseroan tumbuh 10% dari Rp59,27 triliun pada akhir Maret 2016 menjadi Rp64,99 triliun. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper