Bisnis.com, JAKARTA — Laju nilai tukar rupiah berhasil berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (15/3/2017), setelah sempat berlanjut melemah.
Rupiah ditutup menguat tipis 0,04% atau 6 poin ke Rp13.364 per dolar AS setelah diperdagangkan di kisaran Rp13.355 – Rp13.379 per dolar AS.
Pagi tadi, rupiah dibuka dengan pelemahan tipis 0,04% atau 6 poin ke 13.376 per dolar AS.
Adapun pada perdagangan Selasa (14/3), rupiah ditutup melemah 0,10% atau 14 poin di posisi 13.370 per dolar AS.
Samuel Sekuritas memprediksikan penguatan rupiah menguat pada perdagangan hari ini, seiring mulai tergerusnya sentimen negatif.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan jelang rilis hasil FOMC meeting Kamis dini hari nanti yang diperkirakan menaikkan FFR target sebesar 25 bps, pasar global terlihat stabil.
Secara umum sentimen positif masih terlihat di pasar keuangan dengan IHSG dan SUN yang melanjutkan penguatan. Faktor domestik yang lebih positif menjaga volatilitas tetap stabil menjelang kenaikan FFR target.
"Secara umum sentimen pelemahan perlahan mulai tergerus dari pasar domestik sehingga justru membuka ruang penguatan rupiah," katanya dalam riset.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,22% atau 0,220 poin ke posisi 101,480 pada pukul 16.19 WIB setelah dibuka turun tipis 0,01% atau 0,010 poin di 101,690.
Indeks dolar AS melaju negatif pada perdagangan di Asia hari ini, di saat para investor menantikan dengan gelisah petunjuk yang akan diberikan bank sentral AS Federal Reserve tentang prospek kebijakan moneternya.
Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang lainnya di Asia, di antaranya dolar Taiwan yang menguat 0,53%, won Korea Selatan yang naik 0,46%, dan baht Thailand yang menguat 0,25%.