Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT PP Properti Tbk. menargetkan tahun ini dapat menuntaskan kesepakatan akuisisi ataupun kerja sama atas lahan di Bandung yang sudah dijajaki perseroan sejak tahun lalu.
Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti atau PPRO mengatakan, perseroan sudah menjajaki peluang kemitraan dengan salah satu perusahaan lokal di Bandung sejak 2015 silam. Akan tetapi, hingga saat ini negosiasi masih berlajan alot.
Semula, hendak disepakati kerja sama melalui pembentukan badan usaha patungan untuk bersama menggarap lahan yang dimiliki mitra lokal tersebut, dengan porsi investasi lebih dari Rp100 milair dan kepemilikan saham mayoritas atau 51% pada PPRO. Namun, belakangan muncul juga opsi dari mitra tersebut untuk menjual putus lahan pada PPRO tanpa kerja sama melalui JV.
Hingga kini, kesepakatan kerja sama belum sepenuhnya jelas. Namun, mengingat negosiasi sudah berjalan cukup lama, perseroan berharap keputusan akhir terkait kerja sama tersebut dapat ditentukan pada semester kedua tahun ini.
Lahan yang dijajaki untuk kerja sama tersebut semula diestimasikan seluas 21 hektar dan akan dikembangkan proyek mix used di atasnya. Akan tetapi, realisasinya masih berpeluang berubah, tergantung kesepakatan akhir dengan mitra tersebut nantinya.
Meski begitu, PPRO tengah menjajaki pula dua titik lahan lainnya untuk diakuisisi tahun ini. Kedua titik lahan tersebut memiliki lokasi yang cukup strategis, satu di dekat stasiun kereta api dan satu lainnya dengan salah satu kampus di Bandung.
Indaryanto tidak merinci lebih detail lokasi maupun luasannya, tetapi keduanya lebih kecil dibandingkan lahan dari mitra pertama tadi. Lahan tersebut sudah dibidik dari tahun lalu dan sejauh ini kesepakatan sudah makin mengerucut.
“Yang jelas kita targetkan di semester kedua tahun ini kita sudah ada land bank di Bandung, entah yang 21 hektar itu ataukah yang dua lokasi lainnya yang lebih kecil,” katanya melalui sambungan telepon, dikutip Jumat (10/3/2017).
Adapun dua titik lokasi lain tersebut masing-masing dimiliki oleh perorangan dan badan usaha. Rencana right issue dengan target Rp1,5 triliunyang akan digelar perseroan tahun ini salah satunya dimanfaatkan untuk akuisisi lahan di Bandung tersebut.
Tahun ini, perseroan memiliki rencana menambah cadangan lahan seluas 10 hektar hingga 20 hektar untuk keperluan pengembangan segera. Selain itu, perseroan tetap menyasar potensi lahan lain untuk kepentingan jangka menengah dan panjang.
Menurutnya, jika kesepakatan berhasil ditandatangani, PPRO akan segera merancang masterplan pengembangan. Perseroan akan membangun apartemen di lahan tersebut, mengingat luasnya yang relatif terbatas. Dipastikan, proyeknya baru akan dimulai pada 2018, meskipun peluncuran pemasarannya bisa dimulai tahun ini.