Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Prediksi Harga Emas Pekan Depan

Harga emas diprediksi sedikit tertekan pada minggu depan seiring dengan sentimen dari pidato Donald Trump dan rilis data PDB AS. Dalam sepekan, harga diprediksi bergerak dalam rentang US$1.250-US$1.278 per troy ounce.
Emas/Reuters
Emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas diprediksi sedikit tertekan pada minggu depan seiring dengan sentimen pidato Donald Trump dan rilis data PDB AS. Dalam sepekan, harga diprediksi bergerak dalam rentang US$1.250-US$1.278 per troy ounce.

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/2), harga emas gold spot meningkat 7,63 poin atau 0,61% menjadi US$1.257,19 per troy ounce (Rp539.035,74 per gram). Ini menunjukkan level tertinggi sejak pekan kedua November 2016.

Deddy Yusuf Siregar, Analis Asia Tradepoint Futures, mengatakan dalam waktu dekat harga emas didorong oleh belum terlihatnya implementasi kebijakan Donald Trump terkait pelonggaran fiskal. Salah satu kebijakan yang sangat ditunggu pasar ialah program reformasi pajak, yang sayangnya belum kunjung terlaksana.

Di tempat lain, kekhawatiran pasar semakin membesar menjelang pemilihan umum Perancis yang berlangsung April-Mei 2017. Pasalnya, Marine Le Pen yang pro terhadap anti Uni Eropa menjadi salah satu calon kuat untuk menduduki kursi kepresidenan.

Adapun pada pekan ini, investor akan tertuju kepada pidato Trump di depan parlemen AS pada Selasa (28/2). Rencananya sang presiden akan menyampaikan program pelonggaran fiskal dalam pidato tersebut.

Pada tanggal yang sama, pasar juga mencermati rilis data PDB AS kuartal IV/2016 preliminary . Seperti diketahui, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap, yakni advance (awal), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Konsensus analis memperkirakan data tersebut naik ke 2,1% dari periode sebelumnya 1,9%.

Menurut Deddy, dua agenda besar dari AS dapat membuat harga emas terkoreksi pada pekan ini. Namun, selama situasi politik di Perancis memanas, kemilau harga batu kuning masih sulit diredam.

"Oleh karena itu, dalam tujuh dari ini, harga diperkirakan bergerak dalam rentang US$1.250-US$1.278 per troy ounce," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (26/2/2017).

Dalam jangka panjang, faktor ketidakpastian politik di Eropa akan mendorong penguatan harga emas. Sentimen pengerekan suku bunga The Fed memang menekan harga, tetapi sentimen tersebut tentunya sudah diprediksi pasar sejak lama.

"Simpelnya, kenaikan suku bunga [The Fed] sudah diantisipasi pasar. Namun, kelanjutan masa depan Eropa sulit diprediksi, karena ada kemungkinan Perancis mengikuti langkah Inggris untuk keluar dari Uni Eropa," tuturnya.

Memanasnya situasi pemilu di Eropa disebabkan partai kanan yang mulai mendapat perhatian dari pemilih, baik dari Perancis maupun negara lain seperti Belanda dan Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper