Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Dow Jones kembali mencapai rekor tingginya selama tujuh hari berturut-turut pada penutupan perdagangan Jumat (17/2), begitupun S&P 500 dan Nasdaq.
Penguatan di sejumlah indeks bursa As dipicu oleh Kraft Heinz yang berhasil membantu tekanan dari saham energi.
Setelah beberapa kali kehilangan momentum kenaikan, Dow Jones dan S&P 500 akhirnya berpaling positif di detik terakhir penutupan didorong oleh 'Trump Rally' yang telah mewarnai pasar saham sejak Pemilu AS November lalu.
"Pendapatan korporasi baik, ekonomi baik, Fed akan menaikan suku bunga dan itu baik untuk finansial," John Canally, Kepala Strategi LPL Financial, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/2/2017).
Kraft Heinz naik 10.74% setelah mengungkapkan niatnya mengakuisi Unilever, kendati ditolak. Unilever yang sahamnya juga diperdangkan pasar AS naik 14%.
Sebanyak 8 dari 11 sektor dalam S&P seiring naiknya saham Kraft Heinz. Colgate-Palmolive juga naik sebanyak 4,32%, diikuti oleh Kimberly-Clark 4,19%.
Sektor energi S&P turun 0,53% setelah jatuhnya harga minyak.
Bursa AS dalam penutupannya Jumat kemarin diwarnai optimisme dari tanda-tanda penguatan ekonomi serta antisipasi kebijakan fiskal terkait dengan pemotongan pajak.
Banyak investor mengatakan mereka butuh progres pasti dari rencana kebijakan Trump.
Ketidakpastian atas beberapa kebijakan Trump menjadi risiko tambahan.
Ahli Strategi Investasi CFRA Research Lindsey Bell mengatakan masyarakat fokus pada janji kampanye Trump.
"Yang membuat saya tegang adalah pasar yang sepertinya mulai acuh dari kebijakan imigrasi, perdagangan, bantuan kesehatan - implikasi negatif yang mungkin muncul dari pemerintahan proteksionis," katanya.