Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan dibuka naik 0,14% atau 7,43 poin ke level 5.302,21 pada perdagangan Kamis (19/1/2017).
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,53% atau 27,85 poin ke level 5.294,78, setelah pagi dibuka menguat 0,12% atau 6,36 poin ke level 5.273,29.
Sepanjang perdagangan kemarin,IHSG bergerak pada kisaran 5.273,29 – 5.294,78.
Dari 541 saham yang diperdagangkan, sebanyak 179 saham menguat, 124 saham melemah, dan 238 saham lainnya stagnan.
Dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, delapan diantaranya bergerak di zona hijau, dipimpin oleh sektor pertanian yang melonjak 1,78%.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gustautama, pasar masih wait and see menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS.
“Kalau pekan ini investor masih menantikan (pelantikan) Donald Trump pada 20 Januari (sebagai Presiden AS). Biasanya pasar masih wait and see. Hal ini turut memberikan sentimen terhadap dolar. Sentimen lain belum ada,” ujarnya saat dihubungi Rabu.
Di samping itu, tambahnya, pidato PM Inggris Theresa May yang mengubah dugaan pasar dari hard Brexit menjadi soft Brexit, juga mempengaruhi gerak bursa global, termasuk dalam negeri.
Inggris dinilai memerlukan waktu untuk keluar dari Uni Eropa, setelah referendum memenangkan Brexit mengingat Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara.
“Perlu menegosiasi ulang. (Setidaknya diperkirakan hingga tahun) 2019. (Memerlukan) persiapan bidang politik, ekonomi,” kata Nafan.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Indeks harga saham gabungan ditutup menguat tipis 0,08% atau 4,16 poin ke level 5.298,95. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.288,58 – 5.309,95.
Pertengahan sesi II, penguatan IHSG menipis jadi 0,09% atau 4,51 poin ke level 5.299,29.
Pelemahan terjadi saat indeks sektoral bergerak beragam.
Empat dari sembilan indeks sektoral menguat dipimpin properti 1,3%.
Adapun lima indeks sektoral lainnya melemah dipimpin industri dasar dan kimia 0,3%.
Pasar masih menantikan hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang akan berakhir hari ini.
Salah satu yang dinantikan pasar adalah keputusan terhadap suku bunga acuannya.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menyatakan rlis data perekonomian BI repo rates tentunya msih akan mempengaruihi pola gerak IHSG.
Sementara itu, berdasarkan survey yang dilakukan Bisnis kepada sejumlah ekonom, Bank Indonesia diperkirakan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan moneter di tengah tantangan diprediksi lebih berat dibandingkan dengan kondisi pada tahun lalu.
BI 7-Day (Reverse) Repo Rate saat ini ditetapkan di level 4,75%. Setelah serangkaian pelonggaran sepanjang 2016, ruang bagi Otoritas Moneter untuk kembali merelaksasi suku bunga acuannya diperkirakan semakin sempit menyusul tekanan dari kondisi global.
Berikut prediksi BI Repo Rate dari sejumlah ekonom:
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG naik 0,26% atau 13,88 poin ke level 5.308,66.
Menutup perdagangan sesi I, IHSG naik 0,14% atau 7,46 poin ke level 5.302,25.
Sebanyak 5 dari 9 indeks sektoral menguat dipimpin properti yang naik 1,2%.
Menjelang penutupan perdagangan sesi I, IHSG masih menguat 0,16% atau 8,69 poin ke level 5.303,48.
Sebanyak enam dari sembilan indeks sektoral menguat dipimpin oleh sektor properti yang naik 1,21%.
Pada pertengahan sesi I, IHSG masih bergerak menguat 0,22% atau 11,46 poin ke level 5.306,25.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas mengatakan pada hari ini salah satu hal yang akan dicermati pasar adalah kebijakan moneter Bank Indonesia yang secara konsensus berekpektasi netral.
Seperti diketahui, bank sentral telah memulai Rapat Dewan Gubernur bulanannya sejak kemarin, Rabu (18/1/2017) dan akan berakhir hari ini, Kamis (19/1/2017).
"Kami merekomendasi investor untuk mengambil sikap defensif yaitu Buy on Weakness terhadap saham-saham bluechip," papar Sinarmas Sekuritas dalam risetnya.
Membuka perdagangan hari ini, Kamis (19/1/2017), indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,14% atau 7,43 poin ke level 5.302,21.
