Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lanjutkan Penguatan di Hari Ke-6, Ini Prediksi Pergerakan Hingga Akhir Tahun

Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya hingga akhir sesi I perdagangan Selasa (6/12/2016).
Refleksi pengunjung melihat pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya
Refleksi pengunjung melihat pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya hingga akhir sesi I perdagangan Selasa (6/12/2016).

Padaakhir sesi I, indeks terpantau menguat 0,09% atau 4,93 poin ke level 5.273,24. Indeks melanjutkan penguatannya pada hari keenam setelah menguat 2,98% selama lima hari berturut-turut.

Bagaimana potensi penguatan IHSG hingga akhir tahun ini? Apa saja sentimen yang mempengaruhi? Dan sektor apa saja yang masih bisa dilirik? Berikut prediksi analis.

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai penguatan IHSG pada hari ini ditopang oleh positifnya pergerakan bursa global setelah meredanya kekhawatiran pengunduran diri PM Italia.

Selain itu, pasar juga sudah mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate) pada bulan ini. Seperti diketahui, Federal Open Market Committee (FOMC) akan berlangsung pada 13--14 Desember mendatang.

Sementara itu dari dalam negeri dia melihat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ikut menjadi penopang kenaikan IHSG hari ini.

Selain itu, kondisi dalam negeri yang kondusif ikut memberi rasa aman bagi investor menaruh dananya di Indonesia.

“Untuk pasar obligasi, asing memang sudah mulai kelihatan kembali masuk. Pasar saham memang belum tetapi jumlah net sell asing semakin kecil,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.

Adapun pada pekan ini, Hans Kwee menilai potensi penguatan IHSG masih ada tetapi terbatas.

Hal tersebut ditopang oleh data ekonomi yang bagus dan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan. Isu demo dan makar yang sempat mencuat kemarin pun berakhir dengan damai.

Namun, dia mengatakan pasar akan kembali fluktuatif menjelang akhir FOMC, yakni penentuan naik atau tidaknya suku bunga AS pada bulan ini. Meskipun hal tersebut sudah diantisipasi oleh pasar.

“Pasar akan sedikit volatile jelang FOMC, tetapi potensi kenaikan FFR sudah priced in sama pasar. Potensi kenaikan masih ada tetapi terbatas dan wajar jika terjadi sedikit koreksi, tetapi pasar akan kembali rally  menjelang akhir tahun,” ungkapnya.

Hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan indeks berpotensi menyentuh level 5.350-5.400.

Sementara itu, untuk sektor-sektor yang masih potensial untuk naik lebih tinggi adalah infrastruktur, konstruksi, dan consumer goods.

“Sektor komoditas masih bisa naik, tetapi sudah terbatas. Jadi untuk sementara sektor tambang, energi, agribisnis lebih cocok untuk trading,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper