Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR: Jadwal Pidato Yellen Hambat Penguatan Rupiah

Rupiah ditutup berbalik melemah 2 poin atau 0,02% di level Rp12.957 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.906 Rp12.959 per dolar AS.
Rupiah berakhir melemah./.Bisnis-Rahmatullah
Rupiah berakhir melemah./.Bisnis-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (28/9/2016).

Rupiah ditutup berbalik melemah 2 poin atau 0,02% di level Rp12.957 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran  Rp12.906 – Rp12.959 per dolar AS.

Rupiah sebelumnya juga dibuka menguat 21 poin atau 0,16% di Rp12.934 per dolar AS.

Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,31% ke Rp13.041 per dolar AS.

Walaupun terus berada di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini, ternyata rupiah berbalik melemah sesaat menjelang penutupan perdagangan.

Analis Recapital Securities, Kiswoyo, mengatakan menguatnya rupiah sepanjang perdagangan hari ini didorong oleh sentimen tax amnesty. Bahkan, lanjutnya, rupiah kemungkinan dapat menguat ke level Rp12.700 jika per dolar AS jika aliran dana amnesti pajak tahal pertama sesuai harapan.

“Kalau bisa ke 12.700, itu bagus. Kalau tax amnesty dan dana repatriasi masuk dalam jumlah besar, bisa saja.Tax amnesty masih menunggu sampai dengan hari Jumat. Minimal 50%. Syukur-syukur 60%-70%,” kata Kiswoyo, Analis Recapital Securities saat dihubungi hari ini, Rabu (28/9/2016).

Untuk diketahui, jumlah penerimaan uang tebusan yang dibayarkan peserta amnesti pajak sejak dimulainya pelaksanaan Tax Amnesty hingga hari ini, Rabu (28/9/2016), pukul 15.50 WIB terpantau mencapai Rp78,4 triliun.

Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi saat hampir seluruh uang lainnya di kawasan Asia Tenggara bergerak melemah.

Dolar Singapura terpantau melemah 0,12%, ringgit Malaysia melemah 0,28%, baht Thailand stagnan, sedangkan peso Filipina menguat 0,12%.

Indeks dolar AS terpantau menguat 0,13% atau 0,121 poin ke level 95,559 pada pukul 16.01 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% atau 0,028
poin ke 95,463.

Penguatan indeks dolar ini menyusul rencana pidato Gubernur The Fed Janet Yellen yang akan memberikan pernyataannya di depan Kongres dalam hal peraturan finansial serta kemungkinan juga tentang prospek kenaikan suku bunga The Fed dan kondisi ekonomi.

“Meningkatnya sentimen untuk aset berisiko telah menggerogoti harga (emas). Hal ini diperburuk oleh penurunan pada imbal hasil dan penguatan dolar,” ujar Analis HSBC, James Steel, dalam risetnya seperti dikutip Reuters hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper