Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Dorong Ormas Agama Bentuk Manajer Investasi

Otoritas Jasa Keuangan mendorong organisasi kemasyarakatan berbasis agama membentuk manajer investasi untuk mengelola dana secara profesional.

Bisnis.com, JAKARTA-- Otoritas Jasa Keuangan mendorong organisasi kemasyarakatan berbasis agama membentuk manajer investasi untuk mengelola dana secara profesional.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan Sarjito mengatakan ormas dengan basis anggota yang besar mengantoni dana yang relatif besar. PP Muhammadiyah, misalnya, memiliki aset sebesar Rp20 triliun.

"PP Muhammadiyah dananya cukup besar, bingung dia mau taruh di mana, mayoritas giro. Harapan kita, Muhammadiyah tahu cara berinvestasi, tahu caranya mencari uang lewat pasar modal," tuturnya, Kamis (22/9).

Untuk dapat mengelola dana tersebut, OJK mendorong ormas keagamaan seperti PP Muhammadiyah untuk membentuk manajer investasi. Dengan begitu, dana dapat dikelola secara profesional, akuntabel, memiliki tata kelola yang baik, namun tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

"Jadi dananya tidak idle, portofolio investasinya diatur dan duitnya aman," imbuh Sardjito.

Di sektor finansial, lanjutnya, banyak instrumen investasi berbasis syariah yang dapat menjadi alternatif penempatan dana. Mulai dari giro, tabungan, dan deposito di bank-bank syariah, hingga sukuk, reksa dana, dan saham syariah, dana investasi real estat syariah, dan efek beragun aset syariah di pasar modal.

Pasar modal juga dapat dimanfaatkan ormas keagamaan untuk menggalang dana. Sarjito mencontohkan aset milik Ormas dapat disekuritisasi di pasar modal dengan menjadi instrumen EBA atau DIRE. Selain itu, dengan membentuk entitas usaha, Ormas juga berpeluang untuk menjadi emiten di pasar modal dengan menerbitkan saham atau sukuk.

Penggalangan dana tersebut, diproyeksi dapat mendorong ekspansi amal usaha Muhammadiyah menjadi sekolah berstandar internasional, rumah sakit internasional, hingga pembangunan gedung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper