Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspektasi Suku Bunga Bank Sentral, Emas dan Perak Tembus Level Puncak Baru

Harga emas dan perak melonjak ke level tertinggi baru sepanjang 2016 karena proyeksi Federal Reserve serta Bank of England menurunkan suku bunga. Langkah ini bertujuan membantu pemulihan ekonomi global pasca berpisahnya Inggris dari Uni Eropa
Harga emas dan perak cetak level teringgi baru./.
Harga emas dan perak cetak level teringgi baru./.

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas dan perak melonjak ke level tertinggi baru sepanjang 2016 karena proyeksi Federal Reserve serta Bank of England menurunkan suku bunga. Langkah ini bertujuan membantu pemulihan ekonomi global setelah berpisahnya Inggris dari Uni Eropa.

Pada perdagangan Jumat (1/7/2016) pukul 17:08 WIB harga emas Gold Spot naik 11,2 poin atau 0,85% menjadi US$1.333,1 per trouy ounce. Sementara itu harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2016 meningkat sebanyak 15,2 poin atau 1,15%% menuju US$1.335,2 per troy ounce.

Dalam waktu yang sama, harga perak naik 2,56% atau 0,4782 poin menuju US$19,193 per troy ounce. Ketiga harga tersebut merupakan level puncak baru di 2016.

Zhan Dapeng, Analis Everbright Futures Co., menuturkan adanya risiko tinggi membuat pemegang kebijakan harus mempertimbangkan melakukan pelonggaran agar membatasi dampak Brexit. Hal ini juga menjadi peluang bagi emas untuk terus bertumbuh.

Pada Kamis (30/6/2016), Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney menyatakan pihaknya bisa menurunkan suku bunga lebih dalam untuk melindungi perekonomian Inggris. Selain itu, lanjut Zhan, prospek Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih lanjut kian mengecil.

"Pelonggaran dari bank-bank sentral membuat investor lebih banyak mengalokasikan dana kepada emas, sehingga harganya bisa naik lebih lanjut," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (1/7/2016).

Kepemilikan batu kuning di bursa kini sudah meningkat 34% sepanjang tahun berjalan menuju 1.952,5 ton pada Kamis (30/6). Angka ini menjadi level tertinggi sejak September 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper