Bisnis.com, JAKARTA- Indomitra Securities mengemukakan pasar obligasi memonitor sejumlah berita dari dalam dan negeri .
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities, dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (28/4/2016), mengatakan berita yang disorot tersebut adalah:
Berita obligasi global
- US MBA Mortage Applications turun dari sebelumnya 1,3% menjadi -4,1%. (Bloomberg)
- US Pending Home Sales MoM turun dari sebelumnya 3,4% menjadi 1,4%. (Bloomberg)
- US FOMC Rate Decision tidak berubah, masih sama seperti sebelumnya. Batas atas di 0,50%, batas bawah di 0,25%. (Bloomberg)
- Euro M3 Money Supply YoY naik dari sebelumnya 4,9% menjadi 5,0%. (Bloomberg)
- Japan All Industry Activity Index MoM turun dari sebelumnya 1,2% menjadi -1,2%. (Bloomberg)
- Japan Jobless Rate turun dari sebelumnya 3,3% menjadi 3,2%. (Bloomberg)
- Japan Job To Applicant Ratio naik dari sebelumnya 1,28 menjadi 1,3. (Bloomberg)
- Japan Natl CPI YoY turun dari sebelumnya 0,3% menjadi -0,1%. (Bloomberg)
- Japan Retail Trade YoY turun dari sebelumnya 0,4% menjadi -1,1%, MoM naik dari sebelumnya -2,3% menjadi 1,4%. (Bloomberg)
- Japan Industrial Production MoM naik dari sebelumnya -5,2% menjadi 3,6% dan YoY naik dari sebelumnya -1.2% menjadi 0.1%. (Bloomberg)
Berita obligasi domestik
- Pemerintah telah melakukan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan cara Private Placement dengan jumlah nominal sebesar Rp1 triliun dengan seri SDHI 2019C, status tidak dapat di perdagangkan, dengan kupon 7,2% per tahun. (DJPPR)
- Pemerintah menetapkan Savings Bond Ritel SBR002 dengan kupon minimal floor sebesar 7,5%, dan perhitungan bunga adalah 7,25% di tambah spread 25 bps. (DJPPR)
- PT Bima Multi Finance mengeluarkan obligasi dengan dana maksimal 150 m. Seri A menawarkan kupon 13,5% jatuh tempo 22 Mei 2017, seri B menawarkan kupon 14% dengan jatuh tempo 11 Mei 2018 dengan rating BBB dari Pefindo. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel