Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG: Investor Asing Buru Saham Kakap

Masuknya dana asing ke pasar modal sebagai capital inflow diperkirakan lantaran mereka masih mengincar saham-saham berkapitalisasi pasar kakap alias big cap.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). /Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). /Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya dana asing ke pasar modal sebagai capital inflow diperkirakan lantaran mereka masih mengincar saham-saham berkapitalisasi pasar kakap alias big cap.

Analis PT Asanusa Aset Management Akuntino Mandhany menilai pekan ini investor asing masih banyak yang memburu saham-saham sejumlah emiten kakap dengan rasio harga saham (price to earning ratio/PE) masih terbilang murah.

Masuknya investor asing, sambungnya, justru lebih banyak ke pasar surat utang negara (SUN). Sepanjang Januari 2016 dana investor asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) rupiah mencapai Rp19,8 triliun, hampir dua kali lipat dari inflow pada Desember 2015 sebesar Rp10 triliun.

"Yield SBN turun tersisa sekitar 8%, reli ada di tenor pendek 5-10 tahun. Spread antara tenor pendek dan panjang masih tinggi," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (14/2/2016).

Menurutnya, bank sentral masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan BI Rate lantaran inflasi masih di level rendah. Bila BI Rate kembali dipangkas, rupiah bakal menguat dan investor asing bakal memburu pasar surat berharga dan saham Indonesia.

Investor asing dinilai mulai membandingkan, risiko koreksi nilai tukar rupiah lebih dalam kini lebih terbatas. Saat yang sama, The Fed cenderung menahan suku bunga lantaran perekonomian AS belum meyakinkan.

Sementara itu, dari dalam negeri, Akuntino memerkirakan paket kebijakan ekonomi X yang dirilis pemerintah dapat menarik investor asing untuk masuk dalam jangka panjang. Tetapi, rilis paket kebijakan itu belum tentu dapat menarik capital inflow dalam jangka pendek.

"Investor asing sekarang sedang mencari pengganti China sebagai sumber growth. Karena China agak loyo," jelasnya.

Bahkan, katanya, sejumlah perusahaan sekuritas mulai merevisi naik target IHSG hingga ke posisi 5.500. Rilis data ekonomi dan laporan keuangan emiten diproyeksi dapat mendukung penguatan IHSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper