Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET: Tertekan Penurunan Penjualan Mobil Baru China

Pasokan karet global berpotensi semakin menumpuk setelah penjualan mobil baru di Cina sampai bulan lalu menyusut. Harga karet pun mendekati level terendah dalam sepuluh bulan terakhir.
Karet Alam./
Karet Alam./

Bisnis.com, JAKARTA- Pasokan karet global berpotensi makin menumpuk setelah penjualan mobil baru di China sampai bulan lalu menyusut. Harga karet pun mendekati level terendah dalam sepuluh bulan terakhir.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 13:35 WIB, harga karet di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) turun 1,74% menjadi 186,9 yen per kg.

Colin Hamilton, Kepala Riset Komoditas Macquarie Group Ltd., mengatakan tidak ada satu orang pun yang berekspektasi penjualan otomotif global begitu lemah.

"Ini akan membuat disinflasi secara global yang diawali dari China. Kondisi  ini berarti menjadi pertanda buruk untuk harga komoditas ke depannya," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (18/8/2015).

Pada bulan lalu, konsumen otomotif di China mengalami penurunan pembelian kendaraan baru ke level 17 bulan terendah. Kondisi ini makin memberikan sinyal bahwa perlambatan permintaan otomotif secara global pun masih akan melambat.

Naohiro Nimura, Partner dari Market Risk Advisory, mengatakan fundamental karet kian memburuk. Pasokan terus meningkat dan pertumbuhan China malah melambat.

"Kejatuhan bursa saham China beberapa waktu lalu masih memberikan efek negatif untuk konsumsi masyarakat terutama untuk pembelian otomotif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper