Bisnis.com, JAKARTA- Rekomendasi besaran royalti batu bara untuk perusahaan pemegang lisensi izin usaha pertambangan (IUP) yang tengah dikaji ulang oleh tim internal Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan diserahkan kepada Kementerian Keuangan pada bulan depan.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Adhi Wibowo mengatakan kajian tersebut harus diselesaikan secepat mungkin sebagai bahan pertimbangan Kementerian Keuangan.
Adapun rencana penerapan tarif royalti baru tersebut masih mengalami tarik ulur antara Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, maupun pihak pengusaha.
"Kami sedang kaji secepat mungkin. Bulan depan lah kita bisa dapat berapa besaran idealnya," katanya kepadaBisnis, Jumat (29/5/2015).
Dalam pembahasan tersebut, pihaknya akan melibatkan para pelaku usaha, terutama melalui Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI). Namun, keterlibatannya direncanakan setelah kajian selesai terlebih dahulu di internal Ditjen Minerba.
"Yang jelas kami harus punya posisi terlebih dahulu, baru dibicarakan dengan mereka [asosiasi]," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
