Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPKI: Belum Efektifnya B15 dan CSF Picu Reli Jual CPO

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan, belum berlakunya secara efektif kebijakan CSF dan B15 menjadi salah satu faktor terjadinya kenaikan ekspor baik dari segi volume maupun nilainya. Selain itu, juga ada faktor pendukung lainnya dari segi harga.

Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan, belum berlakunya secara efektif kebijakan CSF dan B15 menjadi salah satu faktor terjadinya kenaikan ekspor baik dari segi volume maupun nilainya. Selain itu, juga ada faktor pendukung lainnya dari segi harga.

“Jadi memang pada April itu terjadi kenaikan harga yang relatif sedikit lebih tinggi dibanding Maret, walaupun tidak besar juga. Selain itu ada kenaikan juga dari sisi volumenya. Sehingga ada kenaikan nilainya lebih tinggi dibandingkan dibulan maret. Faktor utamanya karena harga dan volume, dua-duanya,” ujar Fadhil.

Pemberlakuan B15, menurutnya, pasti akan mengurangi pasokan ke luar negeri karena akan ada pengalihan untuk pasar biodiesel dari dalam negeri. Hal tersebut menurutnya akan sangat mungkin terjadi, kendati dari sisi produksi pada April lalu mengalami kenaikan antara 5% -- 8%. “Walaupun juga sebenarnya produksi juga meningkat, tapi pasti ada leg lah.”

Peningkatan produksi tersebut juga membuat kondisi harga pada Mei nanti diperkirakan tidak akan terallu mengalami banyak peningkatan. Namun, dari kecenderungannya, pada Mei nanti akan ada peningkatan permintaan karena memasuki masa menjelang puasa dan Ramadhan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik April 2015, nilai ekspor CPO dan produk turunannya mencapai US$1,85 miliar naik 17,18% dibanding Maret 2015 sebesar US$1,57 miliar. Sedangkan dari volumenya,  ekspor CPO dan produk turunannya pada April 2015 mencapai 2,81 juta ton atau naik 21,65% dari volume ekspor pada bulan Maret 2015 sebesar 2,31 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper