Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Fed Rapat, Lelang SUN Minim Permintaan

NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengemukakan pasar obligasi menghadapi tekanan aksi jual pada perdagangan pekan ini.
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengemukakan pasar obligasi menghadapi tekanan aksi jual pada perdagangan pekan ini.

“Masih maraknya aksi jual dan sentimen negatif di pasar obligasi membuat minimnya permintaan lelang surat utang negara (SUN) di pekan (ini),” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya yang diterima hari ini, Sabtu (2/5/2015).

Dikemukakan pada pekan ini, pemerintah telah melaksanakan Lelang Surat Utang Negara (SUN) untuk seri sebagai berikut:

SPN12160204 (reopening)

Pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 4 Februari 2016

FR0069 (reopening)

Tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 7,875% dan jatuh tempo pada tanggal 15 April 2019

FR0071 (reopening)

Tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 9,000% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2029

FR0067 (reopening)

Tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,750%) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2044

Dalam lelang tersebut, ujarnya, total permintaan yang masuk mencapai Rp 7,91 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang SUN periode sebelumnya, Selasa (14/4/2015) yang mencapai Rp 10,01 triliun.

Pada lelang kali ini, lelang diserap Rp 4,85 triliun atau di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 10 triliun.

Pemerintah memenangkan semua seri dari empat seri yang ditawarkan.

Diantaranya, seri SPN12160204 (reopening) dengan permintaan yang masuk dari investor Rp 1,67 triliun. Yield terendah yang masuk sebesar 5,99% dan yield tertinggi 7%. Seri ini diserap Rp 1,45 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,18% dan tingkat imbalan diskonto.

Kemudian, seri FR0069 (reopening) mengalami permintaan Rp 1,78 triliun dengan yield terendah 7,61% dan yield tertinggi yang masuk 7,87%. Seri ini kemudian diserap Rp 650 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,63% dan tingkat imbalan 7,88%.

Seri FR0071 mengalami permintaan Rp 1,55 triliun dengan yield terendah 7,91% dan yield tertinggi yang masuk 8,19%. Seri bertenor satu tahun ini diserap Rp 1,55 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,96% dan tingkat imbalan 9%.

Sementara itu, seri FR0067 mengalami permintaan Rp 1,37 triliun dengan yield terendah 8,24% dan yield tertinggi 8,45%. Permintaan untuk seri ini diserap oleh pemerintah sebesar Rp1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper