Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO (1 Desember 2014) : Tertekan Data China dan India, Anjlok 1,82%

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia pada awal perdagangan Senin (1/12/2014) terus bergerak melemah signifikan.Pada pukul 09.44 WIB atau sekitar 10.44 waktu Kuala Lumpur, koreksi harga CPO mencapai 1,82% ke 2.108 ringgit/ton. Sampai dengan dengan waktu tersebut, CPO bergerak di kisaran harga 2.108-2.125 ringgit/ton.Turunnya aktivitas sektor manufaktur Cina dan melambatnya pertumbuhan ekonomi India membuat investor khawatir dengan outlook permintaan dari kedua konsumen palm oil terbesar di dunia tersebut, kata Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Futures, melalui riset yang diterima Bisnis, Senin (1/12/2014)

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia pada awal perdagangan Senin (1/12/2014) terus bergerak melemah signifikan.

Pada pukul 09.44 WIB atau sekitar 10.44 waktu Kuala Lumpur, koreksi harga CPO mencapai  1,82% ke 2.108 ringgit/ton. Sampai dengan dengan waktu tersebut, CPO bergerak di kisaran harga 2.108-2.125 ringgit/ton.

“Turunnya aktivitas sektor manufaktur Cina dan melambatnya pertumbuhan ekonomi India membuat investor khawatir dengan outlook permintaan dari kedua konsumen palm oil terbesar di dunia tersebut,” kata Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Futures, melalui riset yang diterima Bisnis, Senin (1/12/2014)

Indeks manufaktur Cina turun dari 50.8 menjadi 50.3 untuk bulan November. GDP India hanya mencatatkan pertumbuhan 5,3% di kuartal kedua 2014; lebih rendah dari kuartal pertama yang meningkat 5.7%.

Zulfirman menambahkan, investor juga terlihat waspada menanti data ekspor palm oil Malaysia untuk bulan November yang akan dirilis hari ini setelah data periode 1-20 November sebelumnya menunjukan penurunan ekspor.

“Outlook palm oil cukup bearish, dimana palm oil dapat alami pelemahan dengan target penurunan 2.100 ringgit/ton dan stop-loss 2.180 ringgit/ton. Palm oil mungkin akan diperdagangkan di kisaran 2.100-2.170 ringgit/ton untuk hari ini,”jelas Zulfirman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper