JAKARTA: Perum Peruri mengincar proyek pencetakan uang dari Sri Lanka, Sudan dan Nigeria, yang merupakan bisnis diluar tugas utama dalam mencetak Rupiah.Slamet Haryono, Sekretaris Perusahaan Perum Peruri, mengatakan untuk proyek pencetakan uang Sri Lanka sudah sampai proses tender dan tinggal pengumuman pemenang.Adapun untuk proyek di Sudan dan Nigeria masih dalam proses penjajakan dengan otoritas setempat. "Kami harapkan untuk proyek Sudan dan Nigeria bisa terealisasi tahun depan apabila Peruri memenangkan tender tersebut," ujarnya hari ini.Dia menjelaskan pemain dalam percetakan uang tidak banyak, karena hanya sedikit negara yang memiliki perusahaan sejenis Peruri. Dalam setiap tender, lanjutnya, biasanya hanya diikuti oleh 5-6 perusahaan percetakan uang."Perum Peruri berkeinginan mendapatkan proyek percetakan uang dari negara berkembang lainnya, diluar bisnis utama kami sebagai percetakan Rupiah dan proyek yang ditunjuk pemerintah," ujarnya.Menurut dia, bisnis percetakan uang negara lain memiliki pasar yang luas karena jarang negara berkembang memiliki perusahaan pencetakan uang. Dia mencatat negara berkembang yang memiliki perusahaan percetakan uang selain Indonesia adalah China dan India.Sering kali, jelasnya, negara yang ingin mencetak uang tidak menunjuk tetangganya karena alasan politik. "Misalnya proyek percetakan uang Banglasdesh biasanya dia enggan untuk mencetak di India karena takut terpengaruh konflik politik. Mereka biasa menunjuk percetakan dari negara yang jauh seperti Indonesia atau Eropa," ujarnya.Adapun percetakan uang yang sedang berjalan adalah proyek dari Nepal senilai Rp40 miliar. Dalam proyek ini Peruri ditugaskan mencetak 100 juta lembar bilyet untuk pecahan 1000 Rupee Nepal dan 500 Rupee Nepal. (faa)
Peruri incar pencetakan uang di Sri Lanka, Sudan & Nigeria
JAKARTA: Perum Peruri mengincar proyek pencetakan uang dari Sri Lanka, Sudan dan Nigeria, yang merupakan bisnis diluar tugas utama dalam mencetak Rupiah.Slamet Haryono, Sekretaris Perusahaan Perum Peruri, mengatakan untuk proyek pencetakan uang Sri Lanka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

11 jam yang lalu
Badai Manufaktur Dunia Akibat Tarif Trump
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

17 jam yang lalu
Ketegangan Dagang Mereda, Harga Emas Melemah Dua Pekan Beruntun
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
