Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan pameran GIIAS tahun ini ini diharapkan mampu mendorong penjualan mobil yang masih lesu pada semester I/2025.
Pasalnya, sepanjang periode Januari-Juni 2025, total penjualan mobil wholesales ambles 8,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 374.740 unit, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 410.020 unit.
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan dengan 6 bulan pertama 2024 sebanyak 432.453 unit.
"Meski pasar domestik masih menghadapi tantangan, kami masih optimistis melalui penyelenggaraan GIIAS yang terbesar kedua di dunia, di luar China," ujar Nangoi saat seremoni pembukaan GIIAS 2025 pada pekan lalu (24/7/2025).
Kementerian Perindustrian juga berharap pameran GIIAS 2025 bisa menjadi titik untuk mengembalikan keinginan belanja masyarakat dalam membeli kendaraan. Terlebih, capaian positif pada ajang GIIAS 2024 lalu, dapat menjadi modal untuk menghadapi GIIAS 2025 dalam rangka meningkatkan industri otomotif nasional.
Sebagai gambaran, pada penyelenggaraan GIIAS The Series 2024 membukukan transaksi sebesar Rp20 triliun, dengan penjualan kendaraan sebanyak 40.000 unit.
Baca Juga
Adapun, di tengah lesunya penjualan otomotif domestik, kinerja bisnis AUTO dan DRMA masih tumbuh. AUTO masih membukukan laba bersih AUTO yang naik 6,43% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp505,57 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan periode 3 bulan pertama 2024 sebesar Rp475,02 miliar.
Seiring tumbuhnya laba bersih perseroan, pendapatan bersih AUTO juga terpantau naik 6,45% menjadi Rp4,89 triliun sepanjang kuartal I/2025, dibandingkan periode sama 2024 sebesar Rp4,59 triliun.
Kinerja keuangan DRMA pun masih bertumbuh. DRMA telah meraup laba bersih sebesar Rp142,71 miliar per kuartal I/2025, tumbuh 6,97% yoy dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp133,4 miliar.
Raupan laba DRMA didorong oleh penjualan bersih yang naik 9,77% yoy pada kuartal I/2025 menjadi Rp1,46 triliun, dibandingkan Rp1,33 triliun pada kuartal I/2024.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai dinamika GIIAS 2025 bisa memberikan katalis positif bagi bisnis emiten komponen otomotif seperti AUTO dan DRMA.
"GIIAS berpotensi meningkatkan penjualan otomotif yang saat ini sedang lesu. Apalagi ditambah dinamika penurunan suku bunga acuan BI [Bank Indonesia]," kata Nafan kepada Bisnis pada Senin (28/7/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.