Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) membidik pertumbuhan penjualan tumbuh double digit pada tahun ini walaupun ada tantangan kenaikan harga komoditas dan pelemahan daya beli.
Direktur Mayora Indah Hendrik Polisar mengatakan perseroan membidik penjualan mencapai Rp39,7 triliun pada 2025 dengan laba bersih senilai Rp3,1 triliun.
Apabila dibandingkan dengan realisasi pada 2024, target itu mencerminkan kenaikan penjualan sebesar 10% yoy dari tahun lalu sebesar Rp36,07 triliun. Sedangkan target laba bersih itu mencerminkan kenaikan sekitar 3,33% dari realisasi 2024 yang senilai Rp3 triliun.
“Target top line tahun ini mencapai Rp39,7 triliun, sedangkan bottom line sebesar Rp3,1 triliun,” ujar Direktur Mayora Indah Hendrik Polisar dalam kesempatan yang sama.
Adapun, tantangan untuk bisnis MYOR pada tahun ini datang dari kenaikan harga komoditas yang memengaruhi biaya operasional perseroan. Sementara itu, kondisi ekonomi yang bisa menyebabkan pelemahan daya beli juga menjadi tantangan dari sisi konsumen.
Berdasarkan laporan keuangan, MYOR membukukan penjualan bersih sebesar Rp9,85 triliun pada kuartal I/2025 atau naik 12,54% yoy dari posisi di periode yang sama tahun lalu Rp8,76 triliun.
Namun, beban pokok penjualan perseroan meningkat lebih tinggi lagi 21,64% yoy menjadi Rp7,69 triliun dari sebelumnya Rp6,32 triliun.
Laba bersih MYOR tergerus 38% yoy menjadi Rp689,43 miliar dari sebelumnya Rp1,11 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.