Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat 1,7% ke 6.368, Saham Tambang Emas ANTM, MDKA Cs Kinclong

IHSG ditutup menguat ke level 6.368,52 pada perdagangan hari ini, Senin (14/4/2025). Sejumlah saham emiten tambang emas mencatatkan kinerja moncer.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.368,52 pada perdagangan hari ini, Senin (14/4/2025). Sejumlah saham emiten terkait dengan tambang serta perdagangan emas mencatatkan kinerja moncer.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 1,7% atau 106,29 poin ke level 6.368,52. IHSG dibuka di level 6.225,34 pada perdagangan hari ini.

IHSG berada di level terendah 6.225,45 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini saat penutupan 6.404,07.

IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp13,64 triliun, volume transaksi 22,41 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,18 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp10.917 triliun.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 502 saham menguat, 158 saham melemah, dan 229 saham tak beranjak atau stagnan.

Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya menguat 1,51% dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) naik 3,64%.

Lalu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 1,65%. Namun, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) melorot 6,86% pada perdagangan hari ini.

Sementara, saham emiten emas pada perdagangan hari ini kompak menguat. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melonjak 8,28%, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) naik 4,02%, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melesat 10,34%.

Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang paling kinclong atau top gainers. Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) yang baru melantai hari ini misalnya melonjak 34,04%, PT Lion Metal Works Tbk. (LION) naik 24,85%, dan PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) naik 19,79%.

Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melorot 14,88%, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) turun 14,52%, dan saham PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) turun 10%.

Adapun pada perdagangan sebelumnya, Jumat (11/4/2025) IHSG menguat 0,13% ke posisi 6.262,22. Namun, IHSG merosot 3,82% pada perdagangan pekan lalu atau periode 8 - 11 April 2025.

IHSG pekan lalu pun sempat anjlok 9,19% ke level 5.912,06 setelah pembukaan kembali pasca libur Lebaran. BEI pun mengumumkan pembekuan sementara perdagangan saham atau trading halt pada pekan lalu.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pergerakan IHSG pada hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen kebijakan tarif impor AS. Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penundaan reciprocal tariffs selama 90 hari untuk seluruh negara, kecuali China.

Kemudian, China sendiri belum membuka peluang negosiasi dengan AS, justru keduanya saling berbalas tarif impor dalam sepekan terakhir hingga mencapai lebih dari 100% untuk produk dari masing-masing negara. Sementara perwakilan Uni Eropa dijadwalkan negosiasi dengan AS.

Pemerintah Indonesia masih berupaya negosiasi dengan AS, memanfaatkan periode penundaan tarif selama 90 hari kedepan. Pemerintah sendiri berupaya merubah sejumlah kebijakan sebagai bagian dari penawaran kepada AS.

Pertama adalah merubah kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menjadi salah satu concern dari Pemerintah AS. Kedua adalah rencana membuka keran impor, khususnya untuk produk hajat hidup orang banyak. Ketiga adalah rencana peningkatan persentase impor LPG dari AS terhadap total impor LPG Indonesia.

Selain upaya negosiasi bilateral, Pemerintah Indonesia juga mendorong untuk dilakukan negosiasi oleh ASEAN sebagai satu blok ekonomi dengan AS. Pemerintah Indonesia telah membangun komunikasi dengan Pemerintah Malaysia selaku ketua ASEAN dan sejumlah negara ASEAN lain.

Sementara, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menilai pada pekan ini IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen seperti sentimen neraca perdagangan Indonesia dan dividen yield.

Terkait sentimen neraca perdagangan Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk Maret 2025. Data ini mencerminkan selisih antara ekspor dan impor sehingga sering dijadikan indikator awal kondisi ekonomi dan kinerja sektor riil.

"Surplus neraca perdagangan yang lebih besar dari ekspektasi bisa jadi sentimen positif untuk pasar saham, terutama sektor komoditas, seperti CPO, batu bara, dan logam," kata David dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, defisit atau surplus yang lebih kecil bisa menekan nilai tukar rupiah dan memicu kekhawatiran investor yang berpotensi menimbulkan aksi jual terutama dari investor asing.

Terkait dividend yield yang tinggi dari sektor perbankan memberikan daya tarik tersendiri di tengah pasar yang fluktuatif. Namun, potensi aksi jual setelah cum date serta tekanan global bisa memicu pergerakan harga yang kurang stabil.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper