.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,56 miliar pada 2024, naik 39,4% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Rp5,42 miliar pada 2023.
Di sisi lain, berdasarkan Laporan Keuangan, laba VKTR yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali turun 80,41% yoy menjadi Rp4,72 miliar pada 2024, dibandingkan Rp24,13 miliar pada 2023.
Total laba bersih VKTR turun 58,41% yoy menjadi Rp12,29 miliar pada 2024, dibandingkan Rp29,56 miliar pada 2023.
Dari sisi top line terjadi penurunan penjualan bersih 5,48% yoy menjadi Rp1 triliun pada 2024, dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,06 triliun.
Dari segmen usahanya, penjualan perdagangan komponen suku cadang pihak ketiga berkontribusi paling besar yakni Rp862,2 miliar pada 2024, susut dari raupan tahun sebelumnya Rp960,29 miliar.
Meskipun, penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai pihak ketiga VKTR tumbuh menjadi Rp144,24 miliar pada 2024, dibandingkan Rp106,16 miliar pada 2023.
Di sisi lain, VKTR mencatatkan penyusutan beban pokok penjualan menjadi Rp825,51 miliar pada 2024, dari Rp848,47 miliar pada tahun sebelumnya. Namun, laba bruto VKTR tetap saja turun 16,51% yoy menjadi Rp178,14 miliar.
VKTR pun mencatatkan penurunan aset 3,58% yoy menjadi Rp1,6 triliun pada 2024. Liabilitas VKTR juga turun 13,03% yoy menjadi Rp452,67 miliar.
Kemudian, ekuitas perseroan turun 0,69% yoy menjadi Rp1,14 triliun pada 2024. Lalu, kas dan setara kas akhir tahun VKTR anjlok menjadi Rp75,12 miliar pada 2024 dari tahun sebelumnya Rp735,89 miliar.
Di lantai bursa, kinerja saham VKTR terpantau lesu. Pada perdagangan kemarin, Senin (24/3/2025), harga saham VKTR turun 4,49% ditutup di level Rp85 per lembar. Harga saham VKTR pun ambles 34,62% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
