Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham konglomerat seperti milik Prajogo Pangestu hingga Sugianto Kusuma atau Aguan tercatat menjadi penghuni top laggards IHSG sejak awal tahun. Analis melihat terdapat sejumlah alasan yang menyebabkan turunnya saham-saham konglomerat tersebut.
Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan saham konglomerat penggendeong IHSG banyak dijual dikarenakan beberapa alasan. Alasan pertama, menurut Felix karena belum berhasilnya saham-saham tersebut masuk ke indeks MSCI periode Februari 2025.
"Ini menyebabkan tekanan harga yang signifikan pada saham-saham tersebut," ucap Felix, Kamis (20/3/2025).
Alasan selanjutnya, adalah aksi profit taking yang dilakukan oleh para investor yang telah lama menggenggam saham-saham tersebut.
Felix melanjutkan secara valuasi, saham-saham grup tersebut relatif telah dihargai premium. Namun, aksi korporasi dari pemilik dan jajaran direksi untuk membeli sahamnya menjadi sentimen positif di tengah penurunan harga sahamnya baru-baru ini.
"Hal tersebut menandakan masih percayanya mereka akan saham mereka sendiri ya," tutur Felix.
Baca Juga
Adapun Felix menuturkan akumulasi terhadap saham-saham konglomerat tersebut bisa dilakukan secara bertahap. Hal tersebut karena setelah anjlok dalam, pelaku pasar bisa memiliki ekspektasi rebound terhadap saham-saham tersebut.
"Selain itu juga perhatikan sentimen yang terkait dengan emiten-emiten tersebut," ujarnya.
Sebagai informasi, sampai 19 Maret 2025, sejumlah saham konglomerat masuk ke jajaran top laggards IHSG sejak awal tahun. Saham-saham tersebut adalah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang turun 42,86% serta memberatkan IHSG 153,14 poin.
Kemudian saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 18,33% serta memberatkan IHSG 31,43 poin, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) turun 41,80% dan memberatkan IHSG 19,43 poin. Ketiga saham tersebut merupakan saham-saham milik Prajogo Pangestu.
Lalu saham PANI milik Aguan yang turun 42,34% dan memberatkan IHSG 28,55 poin, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) milik Djoko Susanto yang turun 23,86% serta memberatkan IHSG 26,69 poin, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Agoes Projosasmito yang turun 32,45% dan memberatkan IHSG 88 poin.