Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari Department Store (LPPF) Usul Dividen Rp300 per Saham

PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mengusulkan pembagian dividen sebesar Rp300 per saham dari laba bersih perseroan tahun buku 2024.
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membuka gerai baru di AEON Deltamas, Cikarang, pada Jumat (22/4/2024).
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membuka gerai baru di AEON Deltamas, Cikarang, pada Jumat (22/4/2024).

Bisnis.com, JAKARTA — PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mengusulkan pembagian dividen sebesar Rp300 per saham dari laba bersih perseroan tahun buku 2024. 

Usulan tersebut disampaikan Manajemen LPPF dalam earnings call yang dikutip Rabu (12/3/2025). 

Seperti diketahui, LPPF meraih laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp827,6 miliar pada 2024 meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp675,3 miliar.

Dengan demikian, laba per saham LPPF sebesar Rp366 pada 2024 atau naik dari Rp298 per saham pada akhir 2023. Apabila dikalkulasi, usulan dividen LPPF sebesar Rp300 per saham setara dengan rasio 81,96%. Adapun, nilai dividen LPPF untuk tahun buku 2024 berpotensi sebesar Rp678,3 miliar. 

Secara historis, LPPF membagikan dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp1,18 triliun atau Rp525 per saham pada 17 April 2023. Selanjutnya, dividen final LPPF untuk tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp451,86 miliar atau Rp200 per saham yang dibagikan pada 29 April 2024.

Sebelumnya, CEO Matahari Department Store Monish Mansukhani mengatakan meski belanja konsumen kelas menengah sedang melambat, tetapi LPPF tetap mencatat pencapaian pada 2024.

"Sembari menyempurnakan strategi untuk 2025, kami terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan dan menyempurnakan produk kami guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (7/3/2025).

Dalam menatap 2025, lanjutnya, LPPF tetap berkomitmen menjalankan inisiatif strategis yang adaptif untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. 

Mansukhani mengatakan bahwa perseroan berencana untuk memperluas koleksi merek eksklusifnya dan mengeksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga. 

Selain itu, LPPF juga akan memperluas gerai format khusus untuk SUKO dan ZES, merasionalisasi dan mengurangi gerai yang berkinerja buruk, serta merenovasi gerai-gerai kategori A tertentu yang memiliki nilai strategis. 

Kemudian pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa perseroan akan terus berfokus pada profitabilitas dengan meninjau kembali biaya sewa dan tenaga kerja, serta biaya produk. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper