Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim sekaligus produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) mencatat pertumbuhan positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan konsolidasian 2024, ROTI membukukan pendapatan sebesar Rp3,93 triliun, meningkat 2,93% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp3,82 triliun.
Pendapatan terbesar masih berasal dari segmen roti tawar dengan kontribusi Rp2,61 triliun, meskipun mengalami sedikit penurunan dari posisi Rp2,64 triliun pada 2023. Sementara itu, segmen roti manis menunjukkan pertumbuhan signifikan, naik dari posisi Rp1,54 triliun menjadi Rp1,68 triliun sepanjang tahun lalu.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok penjualan naik 1,7% year on year (YoY) dari Rp1,75 triliun menjadi Rp1,78 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya biaya bahan baku dan kemasan yang mencapai Rp1,09 triliun.
Dari sisi profitabilitas, laba bruto ROTI tumbuh 3,96% YoY menjadi Rp2,14 triliun, sementara laba usaha naik menjadi Rp521,32 miliar dari capaian Rp478,19 miliar pada tahun sebelumnya. Hal itu terjadi meskipun terdapat peningkatan beban usaha sebesar 2,4% YoY atau dari Rp1,67 triliun menjadi Rp1,71 triliun.
Kinerja positif perusahaan juga tecermin dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yakni Rp362,56 miliar pada 2024. Perolehan ini tumbuh 8,8% dari capaian laba tahun sebelumnya yakni Rp333,29 miliar.
Baca Juga
Manajemen ROTI, dalam keterangan resminya, menyatakan tahun 2024 menjadi momen penting bagi perseroan dalam memperluas portofolio produk.
Selain kategori roti, kini perseroan telah merambah segmen kue dan produk berbasis cokelat, serta memasok kebutuhan pasar Horeca (hotel, restoran, dan kafe).
“Berbagai strategi telah diterapkan perusahaan untuk mempertahankan keunggulan di sektor fast moving goods yang semakin menantang. Terbukti pada 2024 meraih pendapatan bersih Rp3,9 triliun yang merupakan akumulasi peningkatan kontribusi dari semua unit bisnis,” ungkap manajemen ROTI, Jumat (7/3/2025).
Adapun unit bisnis perusahaan, yakni Sari Roti, Sari Kue, Sari Choco, dan Indosari Food Solutions disebut telah memberikan kontribusi positif.
Produk andalan seperti Roti Tawar Spesial, Roti Tawar Milky Soft, dan Roti Tawar Double Soft juga mendominasi pasar modern maupun tradisional. Selain itu, produk kue populer seperti Dorayaki dan Cheesecake turut mencatat permintaan tinggi.
Untuk menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang mengalami tekanan, perusahaan berinovasi dengan menghadirkan produk berbiaya lebih rendah.
“Perusahaan melakukan inovasi dengan formulasi lower-cost dan meluncurkan produk-produk terbaru, antara lain Sari Roti Choco Blast, seri Zupper Creamy, seri Soft Cake dan seri Bolu Cake,” ucap manajemen.
Selain memperkuat pasar ritel, ROTI juga memperluas cakupan bisnisnya ke segmen Business to Business (B2B) melalui Indosari Food Solutions. Unit bisnis ini memasok beragam produk, seperti sweet bread, white bread, burger buns, selai cokelat, adonan pizza, premix, dan flavoring yang dirancang khusus untuk industri Horeca.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.