Bisnis.com, JAKARTA — Emiten portofolio Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) membuka peluang untuk melakukan diversifikasi dengan mengakuisisi tambang emas.
Direktur ABM Investama Hans Christian Manoe mengatakan, ABMM tengah melirik tambang emas potensial yang dapat diakuisisi.
"Kami slowing down dulu. Tapi kalau ada kesempatan [akuisisi] di tahun ini, akan kami ambil," kata Hans dalam Media Gathering ABMM, di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Dia melanjutkan ABMM tidak mungkin akan mengakuisisi tambang emas hingga 100%. Menurutnya, ABMM akan masuk secara perlahan sebagai pemegang saham minoritas di tambang emas, dengan kepemilikan sekitar 25%-30%.
"Begitu bisa kami tingkatkan [kepemilikan], kami tingkatkan. Tapi awalnya mungkin kecil dulu," tuturnya.
Meski demikian, Hans belum bisa menyebutkan di mana letak tambang emas yang diincar ABMM tersebut.
Baca Juga
Hans juga menuturkan, ABMM menargetkan komposisi EBITDA pada 2030 tidak sepenuhnya berasal dari batu bara, tetapi juga dari bisnis non-batu bara perseroan. Di sisi lain, ABMM menurutnya saat ini memiliki kebijakan untuk tidak masuk ke bisnis nikel.
ABMM baru-baru ini melalui anak usahanya akan mengakuisisi saham PT Piranti Jaya Utama senilai US$57 juta atau setara dengan Rp939,36 miliar (kurs Rp16.480 per dolar AS). Transaksi akuisisi itu dilakukan oleh anak perusahaan PT Reswara Minergi Hartama (RWA).
Pada 3 Maret 2025, lanjutnya, Reswara Minergi Hartama telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) atas saham-saham pada PT Piranti Jaya Utama (PJU).
Perjanjian akuisisi itu terdiri atas dua transaksi. Pertama, Reswara Minergi Hartama telah menandatangani PPJB dengan PT Tuah Turangga Agung (TTA) untuk pembelian 100% kepemilikan saham TTA pada PT Borneo Berkat Makmur (BBM).
TTA merupakan anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR). Adapun, BMM memiliki 60% saham Piranti Jaya Utama secara langsung.
Kedua, Reswara Minergi Hartama telah menandatangani PPJB dengan Borneo Prima Pte Ltd, Edward Sumarli dan Herry Hermawanto untuk kepemilikan saham mereka pada PT Borneo Berkat Sentosa (BBS). Adapun, BBS merupakan pemegang saham langsung dari Piranti Jaya Utama dengan persentase saham sebesar 40%.