Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konsumer milik Keluarga Atmadja, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) membukukan kenaikan penjualan sepanjang Januari-Desember 2024. Meski begitu, laba bersih produsen Kopiko dan Torabika itu mengalami penyusutan.
Mengacu laporan keuangan per Desember 2024, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MYOR tercatat sebesar Rp3 triliun, atau turun 6,06% secara year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp3,19 triliun.
Kendati laba bersih MYOR mengalami penurunan, penjualan bersih perseroan sepanjang 2024 tercatat naik 14,57% YoY menjadi Rp36,07 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp31,48 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan MYOR ditopang dari segmen makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp21,86 triliun, sedangkan minuman olahan dalam kemasan menyumbang Rp18,62 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp4,41 triliun.
Sebagai informasi, beragam produk makanan dan minuman dalam kemasan milik Grup Mayora di antaranya yaitu Kopiko, Roma, Astor, Beng-Beng, Torabika hingga Energen.
Adapun, penjualan lokal MYOR tercatat sebesar Rp20,72 triliun, sedangkan penjualan ekspor sebesar Rp15,36 triliun. Penjualan itu dikurangi biaya retur sebesar Rp14,96 triliun.
Baca Juga
Seiring naiknya penjualan, beban pokok Mayora sepanjang 2024 juga tercatat meningkat 20,34% menjadi Rp27,77 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp23,07 triliun.
Alhasil, laba kotor MYOR turun tipis 1,25% secara YoY menjadi Rp8,30 triliun pada 2024, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp8,40 triliun.
Adapun, kas dan setara kas akhir tahun perseroan tercatat mengalami kenaikan 10,70% menjadi Rp4,60 triliun, dari posisi Rp4,15 triliun pada 2023.
Berdasarkan neraca, total aset MYOR tumbuh menjadi Rp29,72 triliun hingga 31 Desember 2024, dari posisi akhir 2023 sebesar Rp23,87 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp12,62 triliun dari posisi akhir 2023 sebesar Rp8,58 triliun. Sedangkan ekuitas MYOR juga naik menjadi Rp17,10 triliun dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp15,28 triliun.