Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto diketahui memilih Rosan Roeslani sebagai CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Rosan menggantikan posisi Muliaman Darmansyah Hadad yang sempat dilantik Prabowo sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024.
Muliaman diinformasikan menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas, sementara itu Kepala pengawas dipegang Menteri BUMN yang saat ini dijabat Erick Thohir. Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai anggota pengawas.
Sesuai dengan struktur di UU BUMN ada 2 posisi eksekutif di bawah CEO BPI Danantara, yakni Chief Operating Officer (COO) yang membawahi Holding Operasional BUMN dan Chief Investment Officer (CIO) yang mengendalikan Holding Investasi BUMN.
Pandu Patria Sjahrir yang juga keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dikabarkan bakal menjadi CIO, sedangkan posisi COO dipegang oleh Doni Oskaria, Wakil Menteri BUMN.
Kabar penunjukkan sebagai CEO badan pengelola investasi itu makin memperkuat posisi Rosan dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca Juga
Rosan memang punya andil besar dalam kemenangan Prabowo saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2024 lalu. Saat itu, Rosan bertugas sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju.
Selepas Prabowo dilantik sebagai presiden, Rosan mendapat lagi posisi lamanya sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Kabinet Merah Putih.
Jabatan itu dipegang Rosan pada masa akhir pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi pada 19 Agustus 2024 lalu.
Rosan bukan orang baru. Dia juga berkawan dengan Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Muhammad Lutfi sejak lama. Mereka berteman sejak SMA.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Investasi, pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968 itu sempat menempati beberapa pos seperti Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), dan Wakil Menteri BUMN.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Investasi, Rosan meraih gelar BA di Bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat pada 1993. Dia Kemudian kembali meneruskan studinya di bidang MBA dari Antwerpen European University Belgia pada 1996.
Rosan turut malang melintang di dunia bisnis profesional sebelum benar-benar bergabung ke dalam kabinet pemerintahan akhir Jokowi dan kini Prabowo Subianto.