Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Baru Saham ANTM & Bocoran Dirut Antam Soal Revisi RKAB Tambang Nikel

Verdhana Sekuritas mengerek target harga saham ANTM seiring dengan proyeksi laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencapai lebih dari Rp3 triliun pada 2024.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Nico Kanter menyampaikan kata sambutan saat Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Logam Emas di Jakarta, Kamis (7/11/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Nico Kanter menyampaikan kata sambutan saat Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Logam Emas di Jakarta, Kamis (7/11/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Verdhana Sekuritas memproyeksikan laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) lebih dari Rp3 triliun pada tahun 2024. Dengan perkiraan kinerja yang lebih tinggi dari konsensus Bloomberg sebesar Rp2,8 triliun itu, Verdhana Sekuritas mengerek target harga saham ANTM.

Adapun, Verdhana Sekuritas memberikan target harga untuk ANTM menjadi Rp2.100 per saham, naik dari target sebelumnya di level Rp1.900 per saham. 

“Perusahaan menutup tahun buku 2024 dengan produksi dan penjualan emas yang melampui ekpektasi, masing-masing mencapai 110% dan 124% dari proyeksi kami,” tulis analis Verdhana Michael Wildon Ng dan Edward Prima seperti dikutip dari riset, Kamis (20/2/2025). 

Michael dan Edward berpendapat target harga anyar itu berbasis pada peningkatan margin emas akibat harga dan volume penjualan lebih tinggi, kenaikan penjualan nikel setelah persetujuan RKAB untuk 2025 dan peningkatan penjualan bauksit. 

“Saat ini, harga bijih nikel menunjukkan tanda pemulihan, bertahan di US$46 per ton, dengan kenaikan harga NPI sebesar 4% menjadi US$11.800 per ton dari US$11.300 per ton pada awal Januari, kami perkirakan tren ini akan bertahan dalam jangka pendek,” tulis tim analis Verdhana. 

Michael dan Edward memproyeksikan pertumbuhan laba Antam sebesar 18% pada tahun 2025. Selain itu, Verdhana turut memproyeksikan peningkatan penjualan emas mencapai 40 ton pada tahun ini, dari sebelumnya 37 ton pada 2024. 

Sementara itu, Verdhana merevisi asumsi harga emas menjadi US$2.700 per oz sepanjang tahun ini, dari asumsi sebelumnya di level US$2.300 per oz. 

“Penjualan bijih nikel diperkirakan tumbuh 65% secara tahunan menjadi 13,8 juta wet metric ton (wmt) pada 2025, sementara kontribusi penjualan bauksit diperkirakan mencapai 2,7 juta ton, meningkat 270% pada tahun ini,” tulis Michael dan Edward. 

Sebelumnya, Direktur Utama ANTM Nicolas D. Kanter mengatakan perseroannya telah mendapat persetujuan RKAB untuk tambang yang dikelola PT Sumber Daya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo. 

Nico menuturkan perseroan saat ini tengah berupaya mengajukan revisi untuk beberapa RKAB tambang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas produksi dan penjualan tahun ini.

“Yang Mandiodo masih belum dan beberapa masih belum, dan ada yang kita mau majukan feasibility study-nya supaya bisa ada perubahan, bisa ditingkatkan lagi begitu kira-kira,” kata Nico kepada Bisnis belum lama ini. 

Nico menargetkan kuota produksi tambang nikel tahun ini bisa lebih tinggi dari capaian sepanjang 2024. Dia berharap pengajuan sejumlah revisi RKAB bisa mengerek capaian produksi dari portofolio tambang nikel milik ANTM. 

“Kita kejarnya tahun ini [revisi RKAB], kalau dari angka [produksi] tahun kemarin harusnya lebih tinggi,” kata dia. 

Seperti diketahui, ANTM mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun sampai September 2024. Torehan itu turun 22,72% dari posisi laba periode yang sama tahun lalu di level Rp2,8 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan 9 bulanan 2024, penurunan laba Antam terjadi saat pendapatan perseroan justru meningkat 39,81% ke level Rp43,2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.  

Produk emas yang berkontribusi 83% terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan emas mencapai Rp35,7 triliun, meningkat 85% dari capaian 9 bulanan 2024 sebesar Rp19,29 triliun.  

Sampai September 2024, ANTM mencatat total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 743 kilogram (23.888 troy oz). Adapun, volume penjualan emas Antam dalam 9 bulan 2024 meningkat 47% secara tahunan dari 19.460 kg menjadi 28.567 kg.

Sementara itu, segmen nikel menyumbang pendapatan sebesar Rp6,1 triliun sepanjang Januari-September 2024. Nilai itu setara dengan 14% dari total pendapatan ANTM. Pada saat yang sama, volume produksi dan penjualan feronikel Antam sebanyak 15.244 ton dan 11.691 ton. 

Hanya saja, pendapatan itu mesti tergerus oleh beban pokok penjualan yang naik lebih tinggi, yaitu sebesar 57,64% year-on-year (YoY) ke level Rp39,09 triliun per kuartal III/2024.  

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper