Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melemah saat pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025). Pelemahan IHSG ini kontras dengan rebound bursa di regional Asia.
Indeks komposit kali ini ditekan emiten afiliasi Prajogo Pangestu PT Barito Reneables Energy (BREN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), serta koreksi saham bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami koreksi 0,56% atau turun 37,14 poin ke level 6.608,64 pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (13/2/2025).
Pagi ini, indeks komposit bergerak di rentang bawah 6.604,87 dan sempat menyentuh level 6.647,11. Koreksi indeks itu belakangan ikut menekan kapitalisasi pasar atau market cap IHSG ke level Rp11.356 triliun. Terdapat 194 saham menguat, 124 melemah dan 637 saham lainnya tidak bergerak dari posisi perdagangan sebelumnya.
Sesaat setelah pembukaan perdangan saham BREN dan TPIA masing-masing terkoreksi 1,99% dan 2,03%. Saham BREN diperdagangkan di level RpRp6.150 per saham dan TPIA di angka Rp7.250 per saham.
Selain itu, dua saham bank besar seperti BBCA dan BBRI ikut terkoreksi masing-masing sebesar 0,82% dan 0,25%. Saham BBCA menyentuh level Rp9.075 per saham dan BBRI bergerak ke level Rp4.020 per saham.
Sementara itu, saham ASII ikut melemah sebesar 0,43% ke level Rp4.620 per saham. Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Petrosea Tbk, (PTRO) menjadi penopang indeks kali ini. Saham ANTM menguat 0,72% ke level Rp1.405 per saham dan PTRO menguat 0,59% ke level Rp3.420 per saham.
Sebelumnya, Bursa Asia dibuka menguat pada Kamis (12/2/2025) setelah data inflasi AS yang tinggi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan memiliki banyak ruang untuk memangkas suku bunga tahun ini.
Mengutip Bloomberg, indeks Topix Jepang terpantau naik 1% ke level 2.760,78, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,56% ke level 2.562,65.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka menguat 0,3% pada level 8.560,70. Adapun, indeks Hang Seng Futures terpantau menguat 1%.
Pergerakan pasar hari ini terutama berpusat pada kenaikan harga minyak AS yang lebih tinggi dari perkiraan, yang menyebabkan para pedagang menyesuaikan taruhan terhadap penurunan suku bunga AS dan kini memproyeksikan penurunan pertama dan satu-satunya pada tahun ini yang akan terjadi pada bulan Desember.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.