Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.569,85 pada perdagangan hari ini, Rabu (30/10/2024). Kinerja sejumlah saham seperti PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) jeblok.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG membukukan pelemahan sebesar 0,48% atau turun 36,75 poin ke level 7.569,85. IHSG dibuka di level 7.606,6 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah pada perdagangan ini 7.521,73 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di 7.606,68.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi mencapai Rp11,69 triliun, dengan volume saham mencapai 18,35 miliar lembar saham. Adapun, transaksi ditutup dengan frekuensi 1,26 juta kali.
Pada perdagangan hari ini, sejumlah emiten yang mencatatkan kinerja saham jeblok di antaranya PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) turun 4,87% ke level Rp3.910 per lembar.
Lalu, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun 4,2% ke level Rp14.250 setelah mencatatkan kinerja keuangan yang jeblok.
Baca Juga
Sejumlah emiten yang mencatatkan nilai transaksi perdagangan paling besar juga berada di zona merah. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya turun 1,43% ke level Rp10.350. Kemudian, harga saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 1,1% ke level Rp6.750 per lembar.
Pada perdagangan hari ini, terdapat pula deretan emiten yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers, seperti PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) yang turun 9,89%.
Lalu, harga saham PT Green Power Group Tbk. (LABA) turun 9,4% dan PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) turun 7,59%.
Di sisi lain, terdapat deretan emiten yang masih mencatatkan kinerja saham moncer dan menjadi top gainers. PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO) misalnya naik 34,58% dan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) naik 18,09%.
Kemudian, harga saham PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) naik 17,44% pada perdagangan hari ini.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG memang dibayangi arahan negatif dari mayoritas indeks global pada perdagangan hari ini. Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Kondisi mixed dari data ekonomi terbaru di AS membayangi pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini, Rabu (30/10/2024). Masih terkait dengan data ketenagakerjaan, ADP Nonfarm Employment Change diperkirakan turun ke 101.000 pada Oktober 2024, dari 143.000 pada September 2024.
Data ini memvalidasi data JOLTs Job Openings yang menunjukkan bahwa kondisi sektor tenaga kerja di AS tidak sekuat yang diperkirakan. JOLTs Job Openings turun ke 7,44 juta pada September 2024 dari 7,86 juta pada Agustus 2024.
"Kondisi ini menjaga peluang pemangkasan suku bunga di FOMC pekan depan," ujarnya.
Dari dalam negeri, fokus masih akan tertuju pada pekan puncak rilis kinerja keuangan kuartal III/2024 pada pekan ini. Selain itu, pasar masih merespons hasil major review IDX80, LQ45, dan IDX30 yang akan efektif pada 1 November 2024, serta antisipasi major review oleh MSCI pada 7 November 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.