Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi melakukan rebound terbatas hari ini, Senin (28/10/2024). Sejumlah saham seperti ADMR, SMRA, hingga BRMS menjadi pilihan untuk trading hari ini.
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi rebound terbatas hari ini. Support untuk IHSG hari ini menurutnya ada pada level 7.600-7.670, dan resistance pada level 7.740-7.790.
"Trading idea hari ini adalah ADMR, SMRA, MAPI, MBMA, BRMS, dan BBNI," tulis Fanny dalam risetnya, Senin (28/10/2024).
Fanny menuturkan untuk saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), investor dapat melakukan speculative buy dengan area beli di level Rp1.400, cut loss jika break di bawah Rp1.370. Jika tidak break di bawah Rp1.370, maka potensi naik ke Rp1.420-Rp1.460 secara short term.
Kemudian saham pilihan kedua adalah PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dengan rekomendasi speculative buy dengan area beli di Rp620, cut loss jika break di bawah Rp600. Jika tidak break di bawah Rp600, maka saham SMRA berpotensi naik ke Rp640-Rp670 secara jangka pendek.
Lalu untuk PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), speculative buy dengan area beli di Rp1.690, cut loss jika break di bawah Rp1.670. Jika tidak break di bawah Rp1.670, potensi naik ke level Rp1.740-Rp1.800 short term.
Saham selanjutnya yakni PT Merdeka Battery Minerals Tbk. (MBMA) speculative buy dengan area beli di Rp520, cut loss jika break di bawah Rp510. Jika tidak break di bawah Rp520, maka berpotensi naik ke Rp535-Rp550 short term.
Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga memiliki rekomendasi speculative buy dengan area beli di Rp350, cut loss jika break di bawah Rp340. Jika tidak break di bawah Rp350, maka BRMS berpotensi naik ke Rp356-Rp360 dalam jangka pendek.
Saham terakhir yang menjadi rekomendasi adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan rekomendasi speculative buy dengan area beli di Rp5.550, cut loss jika break di bawah Rp5.500. Jika tidak break di bawah Rp5.500, maka saham BBNI berpotensi naik ke Rp5.700-Rp5.850 short term.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.