Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) resmi menjadi pengendali baru PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) usai merampungkan transaksi pengambilalihan senilai Rp2,33 triliun.
Entitas Grup Sinar Mas Land itu mengambil alih 91,99% saham SMDM dari tangan Top Global Limited (TGL), sebuah perusahaan investasi properti asal Singapura, yang sejatinya masih memiliki afiliasi dengan keluarga Widjaja.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan bahwa pihaknya telah merampungkan transaksi pengambilalihan melalui crossing sebanyak 4,39 miliar saham, yang dilakukan melalui pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia pada 23 Oktober 2024.
“Sehubungan dengan telah diselesaikannya transaksi pengambilalihan, maka perseroan telah menjadi pengendali baru dari SMDM,” ujar Hermawan dalam keterbukaan informasi, Kamis (24/10/2024).
BSDE mengambil alih 4,39 miliar saham SMDM dengan banderol Rp531 per saham atau merogoh kocek sebesar Rp2,33 triliun untuk merampungkan aksi tersebut.
Hermawan menjelaskan pengambilalihan mayoritas saham SMDM bertujuan sebagai langkah investasi untuk menambah cadangan lahan. Hal ini diharapkan berkontribusi positif dalam pengembangan proyek BSDE secara jangka panjang.
Baca Juga
“Pertimbangan perseroan adalah cadangan lahan yang dimiliki oleh SMDM masih luas, sehingga potensi pengembangan masih tinggi, lokasi strategis dekat akses jalan tol, dan diversifikasi geografis bagi perseroan,” kata Hermawan.
Berdasarkan proyeksi manajemen, secara umum rencana transaksi bakal meningkatkan total pendapatan hingga laba bersih BSDE. Pengambilalihan juga diyakini meningkatkan aset, ekuitas, dan kas dari aktivitas operasi perseroan.
Sampai dengan kuartal I/2024, SMDM memiliki aset tanah yang belum dikembangkan senilai Rp1,99 triliun. Aset ini berada di Bekasi, Jawa Barat dengan nilai Rp1,55 triliun, Rancamaya senilai Rp270,31 miliar, dan di Bogor mencapai Rp161,39 miliar.
Sebelumnya, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Vicky Rosalinda menilai akuisisi dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kinerja fundamental BSDE dalam jangka panjang. Namun, hal tersebut akan bergantung pada kemampuan perseroan dalam mengelola dan mengintegrasikan aset baru.
“Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja fundamental BSDE yaitu peningkatan land bank sehingga mampu memperluas potensi pengembangan proyek properti baru,” ujar Rosalinda.