Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Brent Tembus US$80 per Barel, Dibayangi Aksi Profit Taking

Harga minyak dunia turun tipis di awal jam perdagangan Asia pada Selasa (8/10/2024) seiring dengan aksi profit taking.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak Brent turun tipis pada Selasa (8/10/2024), tetapi masih bertahan di kisaran US$80 per barel. Koreksi harga minyak dunia seiring dengan aksi profit taking para pelaku setelah harga mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan akibat tersulut kekhawatiran kawasan perang di Timur Tengah.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 23 sen dolar AS atau 0,3% menjadi US$80,70 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 20 sen dolar AS atau 0,3%, menjadi US$76,94 per barel.

Kedua kontrak tersebut naik lebih dari 3% pada Senin dan mencapai level tertinggi sejak akhir Agustus. Minyak melanjutkan reli minggu lalu yang membuat kontrak tersebut naik lebih dari 8% dan merupakan kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari setahun.

Pertempuran di Timur Tengah meningkat setelah Hizbullah yang didukung Iran menembakkan roket ke kota terbesar ketiga Israel, Haifa. Israel tampaknya siap untuk memperluas serangannya ke Lebanon, setahun setelah serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Aksi ini dimulai setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap Israel pada 1 Oktober. Israel telah bersumpah untuk membalas dan mempertimbangkan pilihannya, dengan fasilitas minyak Iran dianggap sebagai target yang mungkin.

Meski demikian, beberapa analis percaya bahwa serangan terhadap infrastruktur minyak Iran tidak mungkin terjadi dan telah memperingatkan bahwa harga minyak bisa menghadapi tekanan yang cukup besar jika Israel fokus pada target lain.

Analis ANZ Bank dalam risetnya memaparkan jika ada serangan yang mengincar fasilitas produksi minyak Iran, masih ada kapasitas pasokan cadangan sebesar 7 juta barel per hari di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menutupi hilangnya pasokan dari Iran.

Sementara itu, Badai Milton meningkat menjadi badai kategori 5 menuju Florida setelah memaksa setidaknya satu anjungan minyak dan gas di Teluk Meksiko AS ditutup pada hari Senin.

Persediaan minyak mentah AS diperkirakan meningkat sebesar 1,9 juta barel pada pekan yang berakhir 4 Oktober, menurut jajak pendapat awal Reuters. American Petroleum Institute (API) akan mengumumkan penghitungan stok AS pada Selasa waktu setempat, diikuti oleh penghitungan resmi dari Badan Informasi Energi pada keesokan harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper