Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (17/9/2024), dinilai masih berpotensi menguat. Investor mencermati data neraca perdagangan Indonesia dan sinyal suku bunga The Fed.
Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas dengan semakin dekatnya Fed cut rate dan proyeksi neraca perdagangan Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya.
Pada hari ini, IHSG diproyeksi bergerak di rentang support 7.700—7.760 dan resistance 7.840—7.890.
“Trading idea hari ini PNLF, ADRO, WIKA, PTPP, BSDE, dan AMRT,” sebutnya dalan keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).
Rekomendasi speculative buy diberikan MNC Sekuritas untuk saham PNLF dengan target harga Rp428—Rp434, ADRO dengan target harga Rp3.700—Rp3.750, WIKA dengan target harga Rp406—Rp412, BSDE dengan target harga Rp1.190—Rp1.220, dan AMRT dengan target harga Rp3.180—Rp3.220.
Selain itu, saham PTPP disarankan buy on weakness dengan area beli di Rp444, cutloss jika break di bawah Rp440. Jika tidak break di bawah Rp440, potensi naik ke Rp454-Rp464 dalam short term.
Dalam riset terpisah, analis RHB Research Muhammad Wafi menyampaikan ruang pergerakan IHSG hari ini ada di rentang 7.700 – 7.900.
Secara teknikal, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan Higher High (HH) level dan volume rendah. Meski berpeluang melakukan kembali koreksi teknikal, tetapi selama di atas support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level.
“Namun, jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20,” paparnya.
Pada perdagangan hari ini, RHB Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham BBRI, ADMR, dan EXCL dengan rekomendasi beli, serta saham ASII dengan rekomendasi buy on breakout. Untuk saham ADMR, RHB Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan target Rp1.330-Rp1.365.
----------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
