Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Melihat Potensi Rupiah Menguat ke Level di Bawah Rp15.000 pada 2025

Potensi tersebut muncul seiring dengan arah kebijakan Bank Indonesia menurunkan BI Rate pada kuartal IV/2024 dan tahun depan.
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom meyakini rupiah berpotensi menguat sepanjang sisa tahun ini dan tahun depan, melihat keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6,25%.  

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede menyampaikan selain itu, potensi tersebut muncul seiring dengan arah kebijakan Bank Indonesia menurunkan BI Rate pada kuartal IV/2024 dan tahun depan. 

Hal tersebut mengindikasikan bahwa BI akan terus menunggu sinyal yang lebih jelas mengenai lintasan penurunan suku bunga The Fed sebelum memulai penurunan BI Rate.

“Kami memperkirakan Rupiah akan terapresiasi antara Rp14.900 - Rp15.300 per dolar AS pada akhir tahun 2025,” ujarnya, dikutip Kamis (22/8/2024). 

Proyeksi rupiah tersebut lebih kuat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya untuk akhir tahun 2024 sekitar Rp15.500 - Rp15.900 per dolar AS, maupun asumsi dasar ekonomi makro 2025 milik pemerintah yang senilai Rp16.100 per dolar AS. 

Josua menilai berdasarkan potensi arus masuk modal asing, tren inflasi yang terjaga, dan stabilitas rupiah, BI akan menurunkan BI Rate sebesar 50 bps pada 2024 dan 75 bps pada 2025, masing-masing menjadi 5,75% dan 5,00%. 

Menutunya, tekanan inflasi telah mereda karena normalisasi harga, terutama untuk bahan makanan, dengan risiko kenaikan yang terkendali hingga tahun 2025, meski terdapat potensi kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pengenaan tarif cukai. 

Alhasil, dengan ekspektasi pasar saat ini terhadap penurunan FFR dan daya tarik pasar negara berkembang, investor asing diperkirakan akan mengalihkan aset mereka ke pasar-pasar ini negara berkembang termasuk Indonesia di potensi pertumbuhan ekonomi yang solid.

Menanggapi target pemerintah terhadap rupiah di angka Rp16.100 pada tahun depan, Gubernur BI Perry Warjiyo enggan menyampaikan proyeksinya terkait kondisi rupiah untuk tahun depan. 

Juni lalu, saat pembahasan Kerangka Ekonomi Makro & Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2025, Perry memperkirakan nilai tukar rupiah pada 2025 akan menguat dengan nilai rata-rata antara Rp15.300 hingga Rp15.700 per dolar AS. 

Meski demikian, pihaknya akan memberikan pandangan terbaru mengenai rupiah kepada DPR pada pekan depan. 

“Itu tentu saja hak prerogatif pemerintah dan Banggar untuk bagaimana menggunakan pandangan-pandangan. Untuk pembahasan [rupiah] yang akan datang tunggu tanggal 27 [Agustus] ya, itu jadwalnya ada Banggar,” tuturnya dalam konferensi pers, Rabu (21/8/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper