Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Commisioning Smelter Alumina Jadi Katalis Antam (ANTM) Semester II/2024

Rencananya, smelter alumina Antam (ANTM) bakal commisioning pada September 2024. Akankah jadi katalis positif saham ANTM?
Smelter alumina Antam (ANTM) bakal commisioning pada September 2024./JIBI-Nurul Hidayat
Smelter alumina Antam (ANTM) bakal commisioning pada September 2024./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Fase commisioning Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah fase I, Kalimantan Barat, dinilai sebagai katalis positif yang berpotensi mewarnai prospek kinerja keuangan dan operasi PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) pada paruh kedua 2024 dan tahun depan.

Rencananya, pabrik pemurnian bauksit menjadi alumina itu bakal commisioning pada September 2024. Selanjutnya, jadwal commercial operation date (COD) dipatok pada Februari 2025. 

“Hal ini bisa berdampak pada kenaikan kinerja pada segmen bauksit serta alumina ANTM pada semester II 2024, terlebih lagi dengan kapasitas yang cukup masif,” kata Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer saat dihubungi Bisnis, Senin (12/8/2024). 

Dalam proyek itu, ANTM mengempit kepemilikan 40% dan sisanya dipegang PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)--grup MIND ID yang mengurusi banyak soal produksi aluminium. 

SGAR Mempawah fase I dengan nilai investasi mencapai US$831,5 juta rencananya bakal menambah kapasitas produksi smelter grade alumina (SGA) mencapai 1 juta ton, dengan kapasitas serap bauksit dari hulu sebesar 3 juta ton. 

Di sisi lain, ANTM bersama dengan Inalum berencana untuk melanjutkan pengerjaan SGAR Mempawah untuk fase II dengan potensi tambahan kapasitas produksi alumina mencapai 1 juta ton hingga 2 juta ton nantinya. Adapun, kebutuhan investasi untuk proyek tahap dua tidak berbeda dengan fase I. 

“Kami pikir dengan porsi yang bisa dibilang cukup besar dengan 3 juta ton bauksit, dengan kapasitas produksi atau output alumina mencapai 1 juta ton bisa memberikan dampak signifikan pada sisi profitabilitas ANTM ke depan,” katanya.

Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli untuk saham ANTM dengan target harga Rp1.330 per saham.

Di sisi kinerja keuangan, ANTM mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp1,55 triliun pada semester I/2024. Laba tersebut lebih rendah 17,95% dibandingkan dengan periode semester I/2023 yang sebesar Rp1,88 triliun. 

Padahal, emiten aneka tambang mineral itu mencatatkan kenaikan total penjualan sebesar 7,05% secara tahunan dari Rp21,66 triliun menjadi Rp23,18 triliun sepanjang semester I/2024. 

Penjualan ANTM ditopang oleh produk emas sebesar Rp18,82 triliun bijih nikel sebesar Rp1,9 triliun, feronikel sebesar Rp1,52 triliun, alumina sebesar Rp724,94 miliar, dan perak sebesar Rp34,80 miliar. Adapun, pendapatan jasa pemurnian logam mulia adalah sebesar Rp98,18 miliar. 

---------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper